![]() |
George de Fretes (tengah) bersama Ibu Rooselani Hoegeng dan Pak Hoegeng Imam Santoso yang tergabung dalam kelompok The Hawaiian Seniors (courtesy TVRI) |
Ambon, infobreakingnews - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Stasiun Ambon mengabadikan musisi hawaiian terkenal asal Maluku, George de Fretes, sebagai nama auditoriumnya.
Hal tersebut dilakukan sebagai tanda selesainya pemugaran kantor LPP RRI di Ambon.
"Lagu Loved Ambon karya George de Fretes sangat menggugah rasa nasionalisme, dan kerap diudarakan oleh RRI," ungkap Direktur Utama RRI Niken Widiastuti saat meresmikan penamaan Auditorium George de Fretes RRI Ambon, Kamis (28/08/2014).
Niken berharap agar penghargaan terhadap pakar musik saksofon dan steel guitar (gitar baja) tersebut tidak hanya berupa penamaan ruang auditorium. Kedepannya ia juga menginginkan adanya program khusus bagi aliran musik hawaiian yang semakin hari semakin redup.
"Mungkin teman-teman di RRI Ambon bisa membuat program khusus seperti itu agar nama George de Fretes dan kepiawaiannya dalam bermusik bisa terus dikenang," ujarnya.
Sejumlah pejabat daerah datang ke acara peresmian tersebut, termasuk Asisten I Gubernur Maluku Angky Renyaan. RRI Ambon juga memberikan cinderamata kepada seorang keturunan George de Fretes, Johanis de Fretes.
Dalam sambutannya, Angky Renyaan yang mewakili Gubernur Maluku menyatakan RRI Ambon diharapkan dapat terus mengemban tugas-tugas memberikan informasi yang akurat dan mencerdaskan masyarakat.
"Di tengah persaingan media massa yang semakin ketat sekarang ini, RRI Ambon diharapkan tetap dapat menjalankan tugas dan fungsinya," katanya.
Sementara itu, Johanis de Fretes mengatakan dirinya saat ini masih mengumpulkan informasi dan data tentang George de Fretes.
"Masih banyak yang hilang. Orang banyak bahkan mungkin tidak tahu bahwa George de Fretes meninggal dunia di daerah kumuh di California, Amerika Serikat," ujarnya.
George de Fretes sendiri lahir di Bandung pada tanggal 23 Desember 1921 dari pasangan Anton Balthasar de Fretes seorang tentara KNIL (Koninklijke Nederlands Indische Leger atau Tentara Kerajaan Hindia-Belanda) dan Carolina Tersemas.
Belajar musik secara otodidak, kemampuan George bermain gitar baja diakui sebagai yang terbaik pada masanya. Dalam karirnya, ia membentuk kelompok musik The Royal Hawaiian Quintet (1938) yang kemudian menjadi The Royal Hawaiian Minstrels.
Selain itu, George juga membentuk suatu Orkes Keroncong Suara Istana pada masa pendudukan Jepang yang melarang musik hawaiian dan Amerika. Ia juga pernah berkolaborasi dengan musisi Belanda, The Tielman Brothers.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !