Headlines News :
Home » » Perdana Menteri Irak Akhirnya Mundur

Perdana Menteri Irak Akhirnya Mundur

Written By Infobreakingnews on Jumat, 15 Agustus 2014 | 13.04


Baghdad, Infobreakingnews - Perdana Meteri Irak  Nuri al-Maliki akhirnya memilih mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri Irak untuk ketiga kalinya setelah menghadapi tekanan besar di dalam dan luar negeri.

Pengunduran diri Maliki ini saat pemerintah Irak berjuang menghadapi pemberontakan dari kelompok radikal Daulah Islamiyah (IS) -- dulu bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Saat tampil di televisi negara, Jumat (15/8/2014) WIB, Maliki berjanji mendukung penggantinya, tokoh moderat Syiah Haider al-Abadi. Tampil di televisi negara, ia diapit oleh Abadi dan politisi Syiah lainnya.

"Saya mengumumkan di hadapan Anda hari ini, untuk memudahkan proses pergerakan politik dan pembentukan pemerintah baru, penarikan pencalonan saya mendukung saudara Dr. Haider al-Abadi," kata Maliki.

Sehari sebelumnya, Maliki mengatakan pihaknya akan meminta keputusan pengadilan untuk meninggalkan kekuasaan. Ia juga menentang keputusan presiden yang memberikan tugas epada saingannya untuk membentuk pemerintahan.

"Saya menegaskan bahwa pemerintah akan terus dan tidak akan ada penggantian tanpa keputusan dari pengadilan federal," kata Maliki dalam pidato mingguan di televisi ketika itu.

Perdana menteri dua periode itu menuduh Presiden Fuad Masum melanggar konstitusi dengan menyetujui pencalonan Haidar al-Abadi, mantan anggota partainya Dawa, untuk membentuk pemerintahan, dan berjanji dia akan menuntut.

Namun, dukungan internasional sementara ini dituangkan kepada Abadi, termasuk dari Washington dan Teheran, dua perantara asing utama pembagi kekuasaan di Irak. 



Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan keadaan darurat pada tingkat tertinggi di Irak karena munculnya krisis kemanusiaan akibat gerak maju milisi Daulah Islamiyah di utara. Pejabat Kurdi mengatakan keadaan di Kota Dohuk sangat kritis karena adanya 150 ribu pengungsi.

Amerika Serikat mengatakan misi penyelamatan untuk membantu ribuan orang yang melarikan diri dari Bukit Sinjar kemungkinan tidak akan dilakukan. Sebab jumlah orang lebih sedikit dari perkiraan semula. Pun demikian dengan keadaan di sana lebih baik dari anggapan sebelumnya.

PBB memperkirakan 1,2 juta warga Irak harus mengungsi. Adapun 3negara lain yang mempunyai status darurat adalah Suriah, Sudan Selatan, dan Republik Afrika Tengah.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved