Headlines News :
Home » » Dirut Bank DKI Yang Lama Ditangkap Kejagung, Yang Baru Cepat Pulihkan Hati Ahok

Dirut Bank DKI Yang Lama Ditangkap Kejagung, Yang Baru Cepat Pulihkan Hati Ahok

Written By Infobreakingnews on Sabtu, 06 September 2014 | 08.39

Dirut Bank DKI Dengan Kartu Barunya
Jakarta, infobreakingnews - Seringkali sesuatu problem menjadi baik setelah mendapat kritikan atau kecaman keras. Begitu juga halnya dengan perbaikan yang terjadi pada tampilan kartu rusunnawa yang sempat membuat Ahok kesal menegur keras bawahannya yang mencoba hanya membuat desain kartu pembayaran Bank DKI itu bisa disalah gunakan oleh pihak lain. pihak Bank DKI datang menemui Ahok. Mereka mengklaim sudah menyelesaikan masalah kartu tersebut dan punya desain kartu baru.



“Ini sudah kita buatkan lengkap. Dan Pak Ahok sudah setuju kartu pembayaran rumah susun yang ini, ada nama rusun, kode rusun, dan alamatnya. Ini yang disarankan pak Ahok. Ada foto dan bisa dipakai jadi ATM,” kata Dirut Bank DKI Eko Budiwiyono sambil memamerkan kartu warna merah yang baru kepada wartawan.


Hal ini dikatakannya di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2014). Eko datang dengan didampingi Direktur Operasional Martono Soeparto serta Sekretaris Perusahaan Zulfarshah.
Dia berujar, dengan kartu yang baru, sistem pembayaran sewa rusun akan bisa dilakukan secara autodebet tiap masa jatuh tempo.
Jika saat di debet tidak ada uang di dalam rekeningnya, maka Bank DKI akan memberikan surat peringatan. Tiga kali tak bayar, maka Pemprov akan menindak tegas untuk mengeluarkan penyewa.


“Ini sudah diperiksa sama pak Wagub. Tadi ini sudah di approve sama bapak. Tinggal kita cetak,” kata dia. 


Eko menambahkan pihaknya akan menarik kembali semua kartu yang sudah sempat dibagikan dan mencetak sekitar 10 ribu kartu untuk semua penghuni rusun yang sudah membuka rekening di Bank DKI.



Sebelumnya, Ahok sempat mengomel Rusun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (4/9). Dia menyemprot pihak Bank DKI karena kartu pembayaran yang hendak diresmikannya saat itu ternyata tidak bisa berfungsi sebagai ATM dan tak memuat identitas penyewa.

Kartu itu sangat jauh dari instruksinya. Menurut Ahok hal itu sama saja memberikan celah bagi para oknum mafia untuk melanggengkan praktik korupsi dan alih sewa rusun. Belakangan, Ahok mengungkapkan, pihak yang mempelesetkan instruksi itu adalah Dinas Perumahan. 


“Dia (Bank DKI) kasih bukti, ternyata usulan (kartu) seperti itu dari (Dinas) Perumahan. Kurang asem gak,” kata dia.


Nama Bank DKI Jakarta ini belakangan lebih terkenal karena bersamaan dengan marahnya Ahok kepada Dirut yang baru, pihak penyidik Kejaksaan Agung telah melakukan penahanan terhadap mantan Dirut Bank DKI Winny Erwinda yang diduga mengkorupsi proyek Pesawat sebesar Rp 80 miliar, sebelumnya sempat dinyatakan sebagai buron lari ke Singapura. 



Sangat dimaklumi karena Bank milik pemprop DKI ini semakin besar mengelolah dana pembangunan seiring pesatnya program pembangunan yang kini tengah dirancang, maka potensi kebocoran pun diprediksi semakin besar, sehingga Ahok yang sebentar lagi menjabat Gubernur seakan tak hentinya mengkritisi secara keras kinerja pegawainya yang eterlanjur selama piuluhan tahun lalu sudah terbiaya nyantai fan mau enak aja, sebagaimana sering dikecamnya. Terbilang justru dimasa kepemimpinan Jokowi - Ahok inilah ditemukan banyak nya Kadis Pemprop DKI dipecat bahkan dipenjarakan karena kasus korupsi. *** Emil F Simatupang.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved