Bogor, Infobreakingnews –
Berbagai sindiran serta tuduhan mengenai keterlibatan Presiden RI Joko Widodo
dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) kerap terdengar belakangan ini. Meski
begitu, Jokowi secara tegas membantah segala tudingan yang diarahkan padanya.
Jokowi merasa
tuduhan-tuduhan tersebut tidak berdasar. Bahkan, ia sampai harus menjelaskan
riwayat hidupnya serta sejarah dari PKI.
"Coba saya saja di bawah banyak yang diisukan 'Itu
Pak Jokowi PKI'. Banyak yang seperti itu coba. Padahal PKI itu dibubarkan pada
tahun 1965. Saya lahir 1961. Berarti saya baru umur 3-4 tahun. Masa ada PKI
balita. Ya ndak? Lucu banget kan. Itu yang
memfitnah ngawur," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara
penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat di Halaman Sirkuit Sentul, Babakan Madang,
Bogor, Selasa (6/3/2018).
Jokowi mengakui dirinya merasa serba salah dalam
menanggapi sikap masyarakat yang menuding dirinya terkait dengan PKI. Lantas,
pria yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI tersebut berpesan agar masyarakat
menggunakan logika berpikir dengan baik ketika ada informasi atau berita
bohong.
"Saya kan masih balita kok difitnah seperti itu.
Saya kadang juga mau marah ya gimana. Enggak marah ya gimana. Serba salah. Tapi
saya juga mau blak-blakan. Jadi kalau tidak diingatkan seperti itu, ada lho
orang yang percaya. Coba logikanya enggak masuk kan? Masih ada yang percaya
juga," ujarnya.
Jokowi menyayangkan sikap sebagian masyarakat yang
masih saja mudah percaya dan terhasut oleh berita bohong.
"Tugas saya sekarang ini adalah bekerja.
Bekerja entah menyiapkan pembagian sertifikat, entah membangun infrastruktur,
entah memberikan program-program bantuan sosial yang banyak sekali kita
lakukan. Tidak ada yang lain," tuturnya.
Selanjutnya, secara khusus Presiden berpesan kepada seluruh masyarakat
Indonesia untuk menjaga kerukunan bangsa.
"Saya selalu sampaikan,
jaga persaudaraan kita, sebangsa dan setanah air, jaga persatuan dan kesatuan,
jaga kerukunan. Ini penting untuk Indonesia ke depan," katanya.
"Jangan sampai kita diadu-adu karena pesta demokrasi atau karena
pilihan bupati/walikota ataupun gubernur ataupun pilihan presiden. Sekali lagi
kita saudara sebangsa dan setanah air," ungkap Jokowi. ***Ardiansyah
Harahap
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !