![]() |
Manado,
Infobreakingnews – Maraknya persoalan terkait korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN) yang masih terus bergulir di tanah air membuat Abraham Samad merasa
prihatin.
"Padahal, tujuan utama reformasi 1998 adalah
menghancurkan praktik KKN," ungkapnya saat ditemui, Senin
(21/5/2018).
Berangkat dari hal tersebut, mantan Ketua KPK tersebut pun
meluncurkan sebuah gerakan yang dinamakan gerakan Reformasi Putih dengan
bertujuan meluruskan kembali tujuan mulia reformasi.
Reformasi
Putih adalah gerakan damai yang melibatkan seluruh elemen bangsa, untuk
melakukan perubahan secara menyeluruh dengan dijiwai semangat persatuan dan
kesatuan, untuk mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera.
Pokok-pokok pikiran Abraham
Samad soal gerakan Reformasi Putih ini disampaikan di tiga kampus di Manado,
yakni Universitas Negeri Manado, Universitas Sam Ratulangi, dan Politeknik
Negeri Manado, pada 21-22 Mei 2018.
Menurut Abraham, praktik
KKN terus terjadi selama 20 tahun perjalanan reformasi karena bangsa ini tidak
fokus.
"Kita seolah sibuk
melakukan perubahan. Tapi, kita tidak tahu perubahan itu untuk siapa dan
menjawab kebutuhan apa," ungkapnya dalam sebuah keterangan tertulis.
Abraham menjelaskan,
reformasi birokrasi yang saat ini sedang digalakkan hanya dimaknai sebagai
remunerasi alias naik gaji, tanpa perubahan yang berarti.
"Akhirnya, rakyatlah
yang dikorbankan. Kualitas pelayanan publik rendah, pembangunan tidak merata.
Di sisi lain, ego sektoral semakin tinggi dan menghambat perubahan itu
sendiri," tandasnya.
Abraham menilai kepentingan apa pun, baik
itu kepentingan pribadi, golongan, atau kelompok bahkan kementerian atau
lembaga, tidak seharusnya mengalahkan kepentingan bangsa.
"Jika ada kepentingan
lain di luar kepentingan bangsa dan negara, maka akan menimbulkan konflik
kepentingan," ujar Abraham.
Karena itu, pria kelahiran
Makassar ini melontarkan gagasan untuk kembali digelorakannya reformasi.
Tentu, bukan reformasi yang memakan nyawa seperti yang terjadi di tahun 1988 lalu melainkan
reformasi damai tanpa pertumpahan darah.
"Indonesia perlu
Reformasi Putih yang damai yang didasari semangat kebersamaan dan melibatkan
seluruh elemen bangsa. Jangan ada anak bangsa yang ditinggalkan, apalagi
dilupakan," pungkasnya. ***Firman Sahetapy
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !