![]() |
Pyongyang, Info Breaking News – Pemimpin Korea Utara, Kim
Jong-un memberi instruksi untuk menghancurkan seluruh hotel, resor serta
bangunan yang dibangun oleh Korea Selatan di area pegunungan Kumgang.
Kim Jong-un menyebut situs tersebut bagaikan “sebuah
tenda darurat di daerah yang dilanda bencana”.
Dikutip dari BBC, Kamis (24/10/2019), resor di area
pegunungan Kumgang tersebut sebelumnya sempat dipuji sebagai simbol dari
kerjasama antar-Korea. Namun, menyusul memanasnya hubungan kedua negara itu,
kini Kim Jong-un justru mengatakan area tersebut lebih baik dikelola tanpa
keterlibatan Korea Selatan.
Diketahui, resor di area pegunungan Kumgang yang berada
di bagian timur Korea Utara itu telah dibangun oleh salah satu perusahaan asal
Korea Selatan pada tahun 1990.
Ribuan turis asal Korsel
diizinkan untuk mengunjungi situs pariwisata tersebut di bawah pengawasan ketat
namun izin kunjungan tersebut ditangguhkan pada 2008 lantaran kasus seorang
turis wanita yang ditembak mati oleh seorang petugas Korea Utara.
Pada 2011, Korea Utara
menyita aset Korea Selatan di kompleks itu dan mengusir pejabat Selatan yang
tersisa di sana.
Pada hari Rabu, kantor berita resmi KCNA Korea Utara mengatakan Kim telah mengunjungi tempat wisata itu dan menyatakan bangunan yang ada di sana kumuh dan tidak memiliki karakter nasional.
Kim bahkan mengatakan bahwa adalah suatu kekeliruan jika publik mengganggap resor tersebut sebagai simbol kerjasama, karena menurutnya hal itu malah melambangkan ketergantungan.
"Gunung
Kumgang adalah tanah kami yang diraih dengan darah, dan bahkan sebuah tebing
dan pohon di atasnya berkaitan dengan kedaulatan dan martabat kami," tegasnya.
Hubungan antara kedua negara kini tengah berada di titik terendah menyusul kemarahan Korut kepada Korsel karena telah mengadakan latihan militer tingkat rendah dengan AS. Korut bahkan menolak terlibat dalam diskusi dengan Korea Selatan terkait masalah itu.
Kedua negara tersebut secara teknis masih berperang. Meskipun Perang Korea berakhir pada 1953 dengan gencatan senjata, perjanjian damai tidak pernah ditandatangani hingga saat ini. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !