Belum Lama Bebas dari Covid-19, Selandia Baru Laporkan 2 Kasus Baru

Menteri Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield

Wellington, Info Breaking News – Meski sebelumnya sempat mengumumkan negaranya bebas dari corona, Selandia Baru hari ini (16/6/2020) melaporkan kembali adanya dua kasus baru.Kemunculan kasus ini mengakhiri rekor 24 hari tanpa infeksi baru di negara itu.

Sebelumnya, Selandia Baru mencabut semua pembatasan sosial dan ekonomi kecuali kontrol perbatasan, setelah menyatakan tidak ada kasus baru dan kasus aktif corona. Ini menjadikan Selandia Baru sebagai salah satu negara pertama di dunia yang kembali ke normalitas sebelum pandemi. Meski begitu, Perdana Menteri Jacinda Ardern memperingatkan bahwa masih ada kemungkinan kasus-kasus baru akan muncul di masa depan ketika negara itu masuk dalam tahapan normal.

Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan kedua kasus baru itu berasal dari dua wanita asal Inggris yang mengadakan perjalanan ke Wellington untuk mengunjungi keluarganya. Keduanya sempat diisolasi saat baru tiba di Selandia Baru pada tanggal 7 Juni lalu dan diizinkan meninggalkan Auckland untuk bepergian ke Wellington pada 13 Juni dengan kendaraan pribadi.

Selandia Baru sejauh ini mencatat hanya 22 kematian akibat virus itu dengan 1.504 kasus. Dari total kasus itu, 1.482 sembuh. Selandia Baru juga merupakan salah satu negara pertama yang mengizinkan orang menonton olahraga profesional di stadion tanpa batasan jumlah penonton.

Kesuksesan Selandia Baru dalam menangani pandemi menuai pujian warga dunia. Negara itu melakukan penguncian ketat selama tujuh minggu sebelum membuka kembali akhir bulan lalu.

Menteri Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield, sosok yang mempelopori penguncian ketat, mengatakan sudah waktunya untuk hidup dan menikmati semua yang ditawarkan Selandia Baru. Namun, ia mengingatkan bahwa pandemi masih ada di luar wilayahnya.

"Masih ada pandemi di luar pantai kami dan kami perlu memastikan bahwa pihaknya telah melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menjaga keberhasilan yang telah dihasilkan," pungkasnya. ***Candra Wibawanti