Headlines News :
Home » » Wisawatan dari Negara Berisiko Rendah Bakal Diizinkan Masuk Selandia Baru Tanpa Karantina

Wisawatan dari Negara Berisiko Rendah Bakal Diizinkan Masuk Selandia Baru Tanpa Karantina

Written By Info Breaking News on Jumat, 13 Agustus 2021 | 12.03

Pemandangan alam Selandia Baru di musim semi

WELLINGTON, INFO BREAKING NEWS - Pemerintah Selandia Baru mengizinkan para wisatawan dari negara-negara berisiko rendah untuk memasuki wilayah negaranya tanpa harus melewati protokol karantina.

Guardian melaporkan kebijakan tersebut akan mulai berlaku paling cepat awal tahun depan.


Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, secara luas menguraikan protokol virus corona untuk negara-negara dengan tiga gradasi risiko Covid-19.


Ia mengatakan mereka yang datang dari negara-negara berisiko rendah, tidak perlu dikarantina. Untuk mereka yang masuk dari negara berisiko sedang, individu akan pergi ke hotel karantina sementara atau mengasingkan diri.


Sementara itu, bagi pelancong dari negara berisiko tinggi atau mereka yang tidak divaksinasi, diharapkan terlebih dulu menjalani isolasi yang dikelola pemerintah selama dua minggu.


"Kami belum dalam posisi untuk membuka kembali sepenuhnya. Ketika kami pindah, kami akan berhati-hati karena kami ingin bergerak dengan percaya diri dan dengan kepastian sebanyak mungkin," kata Arden.


Sebelumnya, Selandia Baru memang kerap menuai pujian atas penanganan pandeminya yang hanya mencatat 26 kematian dan 2.548 kasus terkonfirmasi.


Negara itu hanya melihat dua kasus yang dikonfirmasi yang dilaporkan pada Rabu (11/8/2021). Hal ini jadi perbedaan mencolok dengan negara-negara lain, termasuk AS, yang telah mengalami lonjakan kasus baru. 


Selanjutnya, Ardern memperingatkan bahwa rencana itu dapat berubah, tergantung pada apa yang terjadi dalam enam bulan ke depan. Termasuk seberapa baik negara tersebut dapat mempercepat peluncuran vaksin Covid-19.


Dia juga mengantisipasi siapa pun yang berusia 16 tahun ke atas, akan dapat membuat janji untuk menerima suntikan pertama mereka pada 1 September. 


Ini dilakukan dalam upaya untuk memastikan warga memiliki setidaknya satu dosis suntikan. 


Sejauh ini, 34 persen orang berusia 16 tahun ke atas di negara itu telah divaksinasi sebagian. Sementara 20 persennya sudah divaksinasi penuh. ***Nadya


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved