MA Bangkit Pulihkan Kepercayaan Masyarakat Terjunkan Pendekar Saktinya Hadapi Kasasi Sambo CS

Hakim Agung Dr. Suharto, SH MH, Bersama Ketua FORWAMA, Emil F Simatupang

Jakarta, Info Breaking News - Lembaga Mahkamah Agung (MA) yang oleh publik dikenal sebagai Benteng Terakhirnya bagi para pencari keadilan, dinilai cukup tangkas menyikapi proses hukuman mati bagi terdakwa Ferdy Sambo, eks Dewanya Polisi Kadiv Propam Bareskrim Polri terkait kasus pembunuhan berencana yang cukup sadis dan menyita perhatian masyarakat karena inilah pertama kalinya dalam sejarah penegakan hukum terjadi dengan melibatkan 98 anggota Polri yang dipatsus kan bahkan belasan personal Polri yang terlibat sudah dipecat dengan tidak hormat dan hingga kini masih menghuni sel penjara pengab diberbagai tempat tahanan yang merupakan bagain dari tugas dan kariernya menangkapi dan menjebloskan masuk kedalam sel tahanan.

Lebih dari itu pula merupakan sejarah pertama kali adanya seorang jenderal Polisi yang masih cukup muda dan penuh prestasi cemerlang, dihukum mati karena dinilai sangat sadis dan penuh rekayasa, ikut menyeret pula isterinya Putri Candrawati dihuukum penjara selama 20 tahun.

Hingga berita ini diturunkan tercatat pihak lembaga peradilan tingkat pertama PN Jaksel yang memvonis mati Sambo, juga sudah dikuatkan ditingkat banding Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, dan semua pihak merasa sangat maklum jika Ferdi Sambo yang sejatinya adalah putra seorang jenderal Polisi itu menempuh upaya hukum berjenjang keatas yaitu Kasasi ke MA.

Lima hakim agung diturunkan Mahkamah Agung (MA) untuk mengadili Ferdy Sambo yang dihukum mati di tingkat pertama dan kedua. Dari kelimanya, 4 hakim agung itu pernah menjatuhkan hukuman mati.

Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. Syarifuddin yang merupakan KMA ke 14 yang bagi kalangan etnis Tionghoa, angka 14 merupakan angka sial dangkal yang paling tidak disukai dalam berbisnis mereka, namun percaya atau tidak, kenyataannya memang dalam sejarah berdirinya MA baru di era KMA Syarifuddin inilah untuk pertama kalinya sejumlah hakim agung ditangkapi oleh pihak KPK karena bertransaksi jual beli perkara ditingkat MA, membuat catatan hitam bagi MA karena hingga berita ini diturunkan sudah 18 orang elit MA ditahan, terakhir pekan kemaren pihak KPK menjebloskan kedalam sel tahannya angkernya Sekretaris MA bernama Prof. Dr. Hasbi Hasan, SH MH.

Itulah sekelumit singkat hystorinya sehingga pihak MA tidak mau kecolongan lagi dalam menghadapi proses hukum yang masih panjang terkait Sambo yang Minggu ini mulai dicermati ditingkat Kasasi sehingga KMA Sayarifuddin pun bertekad keras harus segera memulihkan kepercayaan masyarakat terhadapo MA yang jatuh merosot diangka 14 bagi kalangan etnis Cina sangat menakutkan itu, sehingga mungkin itu pula yang dijadikan momentum bangkit dan bersinar kembali lembaga MA yang selama ini sangat berwibawa marwahnya. langsung tidak main main menurunkan 5 pendekar hukum saktinya mencermati kasasi Sambo.

Ke 5 hakim agung itu adalah Suhadi selaku ketua majelis kasasi. Sedangkan anggotanya Desnayeti, Suharto, Jupriyadi, dan Yohanes Priyana. Majelis ini juga mengadili Putri Chandrawati, Kuar Maruf, dan Ricky Rizal Wibowo.

Dasyatnya lagi  file media bergengsi mencatat bahwa reputasi kelima hakim agung itu rata rata pernah menjatuhkan palu godam vonis mati bagi para penjahat kaliber yang menggemparkan publik. 

Dan Sambo sangat tau kondisi itu, sehingga mantan dewa nya polisi inipun mencicil proses hukum yang digariskan oleh Undang Undang, karena jika pun nanti Sambo gagal mendapatkan perubahan hukumnya, maka masih akan menempuh upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) yang merupakan upaya hukum paling bergengsi, karena biasanya para terpidana akan mati matian dan habis habisan berjuang mati hidupnya ditingkat PK, walau sebenarnya masih ada satu upaya hukum lagi jika Sambo tetap inkrah memiliki kepastian hukum untuk segera di eksekusi mati di areal penjara angker Nusakambangan itu, masih bisa memohon ampunan Gerasi yang merupakan hak preogratif seorang Presiden RI. 

Mungkin itulah hystroris panjangnya mengapa Ferdy Sambo yang memiliki 4 orang anak dan belum ada yang menikah bahkan masih memiliki anak bungsu yang kini berusia sekitar 4 tahun.

Nama hakim agung agung Suharto dikenal ketika menjadi ketua PN Jakpus yang diekenal cukup familiar bagi kalangan jurnalis bidang hukum, karena Suharto lah yang kemudian kembali menggagas ruang kerja Pressroom bagi kalangan wartawan dengan fasilitas yang mumpuni, terawat dan sinerji solid bermitra dengan para jurnalis tangguh dibidangg hukum karena dimaklumi sejak dulu profil Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang juga tempat nya Pengadilan Tipikor dan Arbitrase Dunia cuma ada di PN Jakpus, sehingga sangat lah wajar dan sesuai KMA Syarifuddin menugaskan Suharto sebagai Juru bicara nya pihak MA menggantikan Dr. Andi Samsan Ngangro yang baru kemaren purnabakti itu.

Dan sebagai hakim agung Suharto juga bersama Suhadi, dan Jupriyadi mengubah hukuman bos Indosurya, Henry Surya yang sempat di vonis bebas oleh majelis hakim PN Jakarta Barat itu berubah drastis menjadi hukuman 18 tahun penjara dan semua aset raja penipu asal Medan itu harus disita oleh negara dan sebagaian dikembalikan kepada para korban masal masyarakat yang ditiupunya melalui modus koperasi pinjam meminjam sarat mafia itu.

"Apakah anda juga sudah siap memikul beban berat jika diminta menjadi Ketua Kamar Pidana menggantikan Suhadi yang segera memasuki masa purnabakti ?" tanya Emil F Simatupang Ketua Forum Wartawan Mahkamah Agung RI (Forwama), Sabtu, (22/7/2023) melalui seluler.

" Apapun itu jika saya sudah dipercaya mengemban tugas, akan saya lakukan dengan sebaik baiknya sebagaimana baiknya senior saya Pak Andi Samsan yang sudah menjalin mitra kerja dengan kalangan wartawan . Bila memungkinkan harus juga lebih ditingkatkan lagi dimasa sulit ini." kata Suharto yang bersyukur atas karunia ilahi dimana putra dan putrinya berkarier secara cemerlang dan selalu ada doa dari seorang isteri yang soleha dibalik semua kesuksesan itu. *** Emilisa

Baca dan nikmati secara elegan berita menarik lainnya, hanya tinggal klik Beranda dibawah ini. Gratis nggak pake bayar, agar pembaca lebih dicerdaskan.