Jakarta, Info Breaking News - Sempat dibangga-banggakan oleh Anies Baswedan, nyatanya kondisi Jakarta International Stadium (JIS) jauh dari standar FIFA.
Mulai dari akses stadion hingga rumput yang digunakan, berikut adalah beberapa faktor mengapa stadion yang minim pertandingan tersebut tak diakui pihak FIFA.
1. Akses Stadion
Hingga saat ini, akses masuk ke stadion hanya ada satu. Kondisi ini dinilai berbahaya. Oleh karena itu, Menteri PUPR Basuki Hadjimuljono mengatakan akses akan ditambah menjadi total lima akses, termasuk jembatan penyeberangan
“Akses yang existing sekarang hanya ada satu. Menurut saya ini bahaya, apalagi di lingkungan penduduk,” kata Basuki.
2. Akses Masuk Pemain
Akses masuk untuk bus pemain dan tim ofisial dinilai terlalu kecil. Nantinya, akan ada pintu yang dibongkar dan dilebarkan sehingga memudahkan bus, bahkan yang berukuran besar, agar bisa masuk ke stadion.
3. Rumput Stadion
Kondisi rumput di Jakarta International Stadium belakangan ramai dibicarakan usai dinyatakan tak sesuai dengan standar FIFA.
Sebelumnya Chairman Karya Rama Prima (KaerPe) Qamal Mustaqim menjelaskan masalah rumput di JIS karena ditanam di karpet sintetis.
"Rumput ini jenisnya japonica, cuma ditanamnya di karpet sintetis, ini yang jadi masalah hanya itu aja. Medianya terlalu dangkal sehingga akar tidak tembus ke bawah," kata Qamal yang ditemui hari Selasa (4/7/2023).
Qamal yang merupakan ahli agronomi untuk stadion tersebut menyebut rumput di JIS tidak semuanya terkena paparan sinar matahari dan kekurangan air sehingga pertumbuhannya kurang optimal.
“Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, mataharinya tidak cukup, itu saja masalahnya," ucap Qamal.
Oleh sebab itu, pemerintah menyatakan akan mengganti rumput stadion secara keseluruhan menyambut gelaran Piala Dunia U-17 dimana Indonesia terpilih sebagai tuan rumah. Biaya yang dibutuhkan pun fantastis hingga mencapai Rp 6 miliar.
Tak Hanya JIS, 22 Stadion Lain juga Ikut Dipercantik
Selain JIS, Menteri Basuki mengatakan pemerintah juga akan merenovasi 22 stadion lainnya di Indonesia termasuk Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Sebelumnya ada total 165 stadion yang dievaluasi oleh Komite Keselamatan Bangunan Gedung (KKBG). Namun, hanya 22 stadion yang akan direnovasi.
"Kami juga mengevaluasi 165 stadium di Indonesia diprioritaskan 22 direnovasi, plus Kanjuruhan, yang direnovasi dari 22 dievaluasi teknis, yang mengevaluasi Komite Keandalan Bangunan Gedung yang diketuai Ditjen Cipta Karya," jelasnya.
\
"Dari 22 itu ada yang rusak ringan, sedang, berat, berat ada yang harus dirobohkan seperti Stadion di Lamongan, beberapa diantaranya dulu sudah kami perbaiki," lanjut Basuki.
Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Ia menyampaikan 22 stadion itu nantinya bakal direnovasi sesuai standar FIFA.
"Kita di sini ingin menyelesaikan supaya aset-aset nasional, stadion-stadion yang 22 jumlahnya yang akan direnovasi senilai Rp 1,9 triliun itu memang sudah standar yang dimau internasional atau FIFA," ungkap Erick.
Nantinya, usai rampung direnovasi sesuai standar FIFA, puluhan stadion termasuk JIS bakal jadi lokasi dihelatnya laga 1 dan 2 bagi Timnas Sepak Bola Indonesia. ***Radinal
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !