Headlines News :
Home » » Pengamat Anjurkan Tarif LRT Maksimal Rp 20.000

Pengamat Anjurkan Tarif LRT Maksimal Rp 20.000

Written By Info Breaking News on Sabtu, 15 Juli 2023 | 06.02


Jakarta, Info Breaking News
- Peneliti Ahli Utama Kebijakan Publik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syafuan Rozi menyarankan agar tarif terjauh light rail transit (LRT) Jabodebek tidak melebihi Rp 20.000.

Ia menilai tarif perjalanan LRT harus bersaing agar masyarakat mulai beralih menggunakan transportasi umum sebelum berbicara lebih jauh mengenai pembayaran non-tunai.


"Lebih rendah dari Rp 20.000 untuk jarak terjauhnya. Harganya itu kalau dihitung-hitung apabila pakai kendaraan pribadi itu lebih murah, tetapi kalau pakai LRT itu harganya tidak bersaing. Menurut saya harus ada pemikiran sistem bonus," ungkapnya.


Menurutnya, selain harga yang lebih bersaing dibandingkan dengan transportasi pribadi, penting bagi pihak LRT untuk mengutamakan kenyamanan, bonus kepada pelanggan, dan feeder atau transportasi pengumpan di sekitar stasiun mereka.


"Jika LRT biaya transportasinya lebih bersaing terus ada sistem bonus, nyaman tidak desak-desakan, terus ada feeder, pasti orang mau pindah," kata Syafuan yang juga merupakan pengamat kebijakan publik tersebut.


Terkait bonus, ia menyarankan pemberlakuan sistem poin bagi pelanggan setia LRT maupun bonus pembelian tiket bundling keluarga.


"Jadi kalau paketnya dibeli oleh satu keluarga itu mungkin ada harga khusus untuk keluarga. Kemudian kalau kita belajar dari Garuda ada sistem poin, jadi pelanggan-pelanggan yang setia sering menggunakan itu dapat bonus potongan harga," imbuhnya.


Sementara itu, kenyamanan yang dimaksud oleh Syafuan yaitu masyarakat harus mendapatkan hak tempat duduk selama perjalanan. Ia bahkan menyebut handgrip atau pegangan tangan yang biasa tersedia di dalam kereta seharusnya tidak perlu ada. Hal ini agar tidak ada lagi kepadatan penumpang seperti di KRL.


"LRT sesuai dengan namanya light rail transit jumlahnya harus dibatasi, kalau bisa jangan sampai ada penumpang yang berdiri. Yang didesain untuk berdiri itu seharusnya dikasih kursi tengah," ucapnya.


"Kalau Singapura misalnya di Pulau Sentosa itu ada kursi tengahnya, prinsipnya jangan sampai ada orang yang berdiri. Kalau itu terjadi LRT-nya good," tandasnya. ***Deviane


Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved