Jakarta, infobeakingnews - Dari sejumlah petinggi Kepolisian yang digadang - gadang bakal menduduki posisi Kapolri menggantikan Timur Pradopo yang segera pensiun, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Putut Eko Bayu Seno masuk dalam bursa calon kapolri menggantikan Jenderal Timur Pradopo. Selain Putut, nama-nama lain yang disebut adalah Kabareskrim Komjen Pol Sutarman, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Anang Iskandar, dan Kepala Lemdikpol Komjen Pol Budi Gunawan.
Dewan Kepangkatan Jabatan Tertinggi (Wanjakti) Mabes Polri sedang menggodok sejumlah jabatan strategis perwira tinggi Polri. Pasalnya, dalam waktu dekat sedikitnya ada empat jabatan Polri akan dimutasi karena petinggi kepolisian terkait pensiun. Mereka adalah Wakapolri Komjen Pol Nanan Sukarna, Koorsahli Kapolri Irjen Pol Alex Bambang Riatmodjo, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Hadiatmoko, dan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Muji Waluyo.
Sumber SP di kepolisian menyebutkan, dalam waktu dekat Irjen Putut dipromosikan sebagai Kabareskrim menggantikan Komjen Pol Sutarman. Selanjutnya, Putut akan ditunjuk menjadi calon Kapolri menggantikan Jenderal Pol Timur Pradopo yang akan pensiun pada Januari 2014. Adapun Sutarman akan dipercaya menjadi Wakapolri menggantikan Nanan Sukarna.
Komjen Sutarman juga mantan Kapolda Jabar seperti Putut. Kala itu Sutarman yang merupakan alumnus Akpol 1981, menggantikan Timur Pradopo. Sesuai syarat calon Kapolri, nama yang diusung harus memiliki batas usia setidaknya dua tahun sebelum pensiun. Sutarman memasuki pensiun pada 2015.
Kandidat pati Polri lain yang punya kesempatan kandidat Kapolri yakni, Komjen Pol Anang Iskandar, alumnus Akpol 1982. Karier Anang meningkat sejak diangkat Kapolda Jambi lalu Kadiv Humas Mabes Polri, dan Gubernur Akpol. Jenderal bintang tiga kelahiran Mojokerto, Jawa Timur itu dikenal merupakan figur yang low profile dan pekerja keras, namun tegas dan dekat dengan masyarakat.
Demikian Komjen Pol Budi Gunawan, alumnus Akpol 1983, merupakan jenderal yang cerdas dan santun serta. Budi sempat menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri, kemudian sebagai Kapolda Jambi dan Kadiv Propam Mabes Polri.
Karier Putut begitu bersinar seiring dengan kenaikan jabatannya selama dua tahun terakhir ini atau sejak pensiun sebagai ajudan SBY. Saat menjadi Kapolda Banten, ia terus melancarkan gebrakan manajemen baru kepolisian agar dekat dengan masyarakat. Empat bulan di Polda Banten, jenderal bintang dua yang lahir di Tulungagung, Jawa Timur, ini dipromosikan sebagai Kapolda Jawa Barat.
Selama di Polda Jabar, dia membuat terobosan polisi dari rumah ke rumah. Artinya, jajaran kepolisian saat bertugas jangan hanya di tempat sehari-hari bekerja melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat. Polisi adalah aparat sipil harus mau mendatangi keluhan warga di setiap rumah, sebagai bagian program kepolisian masyarakat.
Putut kemudian dipromosikan memimpin Polda Metro Jaya menggantikan Irjen Pol Untung S Rajab yang pensiun. Hampir setahun memimpin jajaran Polda Metro Jaya, cukup banyak warna yang diberikan kepada warga Ibukota antara lain penangkapan kelompok gengster seperti Jhon Key dan Herkules yang selama ini dikenal sangat berpengaruh di Ibukota Jakarta, namun kelompok preman dan berbagai tindak kriminal dapat ditekan secara signifikan sepanjang Putut menjadi Kapolda Metro Jaya.***Rachmadi Wibisono
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !