![]() |
| Kondisi Terkini Banyaknya Kapal Kargo yang terhenti ditengah laut |
Jakarta, infobreakingnews — Tidak saja secara drastis penurunan pendapatan keuangan dari kegiatan bisnis yang keluar masuk dari luar maupun dalam negeri melalui pelabuhan terbesar di Indonesia ini, tetapi kemacetan juga terjadi disepanjang jalan by pass pelabuhan, akibat aksi mogok dan memalangkan mobil truk disepanjang jalan menuju pintu masuk Pelabuhan Tanjung Priok.
Aksi mogok ini mereka lakukan akibat amburadulnya management Pelindo II yang mengelolah nya, disamping semakin mahalnya retribusi pelabuhan itu. Hal ini semakin membuat gusar pengusaha truck, adanya rencana Pelindo II akan mengadakan angkutan mereka sendiri. Walaupun setelah ditegur oleh Menteri Perhubungan Mangindaan , Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino membantah adanya monopoli angkutan usaha di pelabuhan yang bisa mematikan usaha pendukung kegiatan kepelabuhanan.
Pelindo II memiliki anak usaha, yaitu PT Jasa Armada Indonesia yang banyak dikatakan bergerak di bidang pengangkutan darat. Namun, sebenarnya anak perusahaan ini hanya menyediakan jasa layanan kapal tunda dan pandu. Dua layanan jasa itu, kata Lino, yang menjadi orang nomor satu di Pelindo II, mengaku , sejak lama menjadi tanggung jawab Pelindo sebagai operator terminal yang kini statusnya ditingkatkan.
Sementara itu, anak usaha Pelindo II yang diisukan melakukan monopoli layanan angkutan dari dan ke pelabuhan, PT Indonesia Kendaraan Terminal, sebenarnya adalah operator Tanjung Priok Car Terminal yang merupakan terminal khusus bagi kegiatan ekspor impor mobil dan kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok dan beroperasi sejak tahun 2009.
Terkait dengan jasa layanan kepelabuhanan, Pelindo bersama otoritas pelabuhan pun sudah beberapa kali duduk bersama dan menyamakan pikiran dengan para asosiasi, antara lain INSA, GINSI, Gafeksi, Organda, serta beberapa perusahaan pelayaran.
Pada kesempatan lain, Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Sahat Simatupang, sangat menyesalkan aksi mogok sejumlah pengusaha truk itu, dan berjanji jika masih melakukan parkir truknya yang bisa menghambat aktivitas pelabuhan, Sahat akan mengambil tindakan secara tegas. Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok bakal menindak tegas truk-truk yang berhenti
operasi dan melakukan mogok hari ini. Sanksi akan diberikan besok.
"Besok kita
melakukan inventarisir yang melakukan aksi mogok hari ini. Sanksinya besok kita
akan berikan. Truk itu izinnya dari Dinas perhubungan kalau pun ada salahnya
saya akan sampaikan pada pimpinan saya yaitu Ditjenhubla untuk ditindaklanjuti
berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Andaikata ada pelanggaran maka
sanksinya juga biasanya dimulai dari teguran, pembekuan baru ada
pencabutan," ujar Sahat.
Sanksi yang diberikan bisa berupa teguran, sanksi administrasi, dan pencabutan izin. Selain itu, pihaknya juga bersiap apabila aksi yang sama dilakukan minggu depan. Salah satu yang akan dilakukan agar arus distribusi berjalan lancar adalah mendatangkan truk dari luar pelabuhan.
"Jika kembali ada kejadian ini minggu depan kita akan koordinasikan dengan pihak terkait selain itu kita juga akan mendatangan truk untuk melakukan kegiatas pengiriman. Saya cari dari mana mungkin dari luar Tanjung Priok dan di luar organisasi yang terlibat aksi hari ini," katanya.
Kemudian ia juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar aksi mogok kali ini tidak terulang. Sebelumnya pengusaha swasta mengancam akan melakukan aksi kembali minggu depan jika tidak ditanggapi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Salah satu cara yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan surat keberatan pengusaha swasta kepada Dahlan Iskan.
"Permintaan mereka (pengusaha swasta) minta agar ada pernyataan dari Menteri BUMN. Saya sudah sampaikan ke Dirjen Perhubungan Laut dan akan mengkomunikasi ke menteri,
Kami juga sudah mengklarifikasi kepada otoritas terkait secara tertulis bahwa anak usaha Pelindo bukan bergerak di jasa angkutan kepelabuhanan sehingga aksi mogok yang dilakukan hari ini sangat disesalkan,” ungkap Sahat Simatupang'
Sanksi yang diberikan bisa berupa teguran, sanksi administrasi, dan pencabutan izin. Selain itu, pihaknya juga bersiap apabila aksi yang sama dilakukan minggu depan. Salah satu yang akan dilakukan agar arus distribusi berjalan lancar adalah mendatangkan truk dari luar pelabuhan.
"Jika kembali ada kejadian ini minggu depan kita akan koordinasikan dengan pihak terkait selain itu kita juga akan mendatangan truk untuk melakukan kegiatas pengiriman. Saya cari dari mana mungkin dari luar Tanjung Priok dan di luar organisasi yang terlibat aksi hari ini," katanya.
Kemudian ia juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait agar aksi mogok kali ini tidak terulang. Sebelumnya pengusaha swasta mengancam akan melakukan aksi kembali minggu depan jika tidak ditanggapi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.
Salah satu cara yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan surat keberatan pengusaha swasta kepada Dahlan Iskan.
"Permintaan mereka (pengusaha swasta) minta agar ada pernyataan dari Menteri BUMN. Saya sudah sampaikan ke Dirjen Perhubungan Laut dan akan mengkomunikasi ke menteri,
Kami juga sudah mengklarifikasi kepada otoritas terkait secara tertulis bahwa anak usaha Pelindo bukan bergerak di jasa angkutan kepelabuhanan sehingga aksi mogok yang dilakukan hari ini sangat disesalkan,” ungkap Sahat Simatupang'
Begitu juga hal lain diungkapkan Dana Amin,Direktur Oprasional Pelindo II ketika ditanyakan sanksi black list ”Kegiatan bongkar muat tetap berjalan seperti biasa. Isu pelabuhan di Indonesia yang dapat terkena black list internasional tidak akan terjadi karena Pelindo tetap melakukan pelayanan seperti biasa,”
Saat ini, traffic bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok meningkat dari hanya 3,2 juta TEU pada 2009 menjadi 6,2 jutaTEU pada akhir 2012. Lonjakan traffic peti kemas ini dapat dicapai melalui penambahan alat, perbaikan infrastruktur pelabuhan, hingga peningkatan produktivitas.
Kondisi kelumpuhan aktivitas di pelabuhan terbesar ini , langsung mendapat perhatian dari sejumlah Menteri, diantaranya Menko Perekomian Hatta Rajasa, Menteri Perubungan EE.Maingindaan, Menteri Perdagangan MS Hidayat, serta Menteri BUMN Dahlan Iskan, yang diharapkan para pengusaha Truk , agar mencopot Lino dari Pelindo II, karena dinilai sangat arogan menyinggung para pengusaha truk, dengan menyebutkan akan segera mengambil langkah mengoprasionalkan 200 truk milik Pelindo II.***Mil



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !