Headlines News :
Home » » Papua Kembali Marah, Bakar Markas Dan Asrama Polres

Papua Kembali Marah, Bakar Markas Dan Asrama Polres

Written By Unknown on Senin, 17 Juni 2013 | 05.55


Jayapura,  infobreakingnews  -  Seperti tak hentinya gejolak kemarahan masyarakat Papua, dengan sederetan aksi pemberontakan terhadapan aparat hukum, sebagaimana peristiwa anarkis, dimana kali ini markas dan asrama Kepolisian Resort (Polres) Pegunungan Bintang, di Oksibil, Minggu (16/6/2013), dibakar sekelompok massa hingga rata dengan tanah.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Gede Sumerta kepada Antara mengakui, selain membakar mapolres, massa yang diduga berjumlah ratusan itu juga membakar berbagai kendaraan yang terparkir serta asrama anggota.
Dikatakan, dari laporan yang diterima insiden itu berawal dari operasi penegakan dan penertiban yang dilaksanakan anggota Polres Pegunungan Bintang, Sabtu (15/6) dengan menindak dua masyarakat yang mengendarai sepeda motor dalam keadaan mabok, dimana kemudian keesokan harinya warga berusaha merusak sepeda motor angota polisi Polres itu.

"Namun saat hendak ditangkap anggota polisi Briptu AK, yang bersangkutan melawan sehingga mengalami luka memar," kata Kombes Gede Sumerta
Ia menambahkan, Kapolres Pegunungan Bintang tiba di tempa kejadian peristiwa (TKP) dan berupaya menyelesaikan masalah namun masyarakat tidak menerima bahkan melempari rumah dinas.

Dari laporan terungkap selain melempari rumah dinas, massa yang terus berdatangan ke mapolres dan membakar bangunan tersebut bersama asrama yang ada disampingnya.
"Selain itu, warga juga membakar tiga kendaraan roda empat dan 25 sepeda motor dinas milik Polres Pegunungan Bintang," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Gede Sumerta.
Markas dan asrama Polres Pegunungan Bintang merupakan bantuan Pemda Pegunungan Bintang dan diresmikan tahun 2010 dengan menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar.

Sementara itu terkait dengan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta, SIK memperkirakan tidak akan terjadi gejolak. "Walaupun demikian Polisi terus melakkan langkah antisipasi dari kenaikan BBM," ujarnya.

Dikatakan, khusus di Papua berdasarkan analisa, tidak akan terjadi gejolak seperti di tempat lain. Pasalnya, di Papua bensin sudah biasa mahal. Sehingga dengan kenaikan sebesar Rp 2.000,- saja tidak akan menimbulkan efek apapun.

"Seperti di pegunungan harga bensin mencapai Rp 40 ribu itu sudah biasa," urainya. Namun, lanjut Kabid Humas, pihaknya masih akan melakukan antisipasi dengan melaksanakan patroli-patroli, meningkatkan siaga keamanan sekitar." pungkasnya.
***James Donald
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved