Pulau Dewata Bali Mempertemukan Pemimpin Redaksi Media Se Indonesia

Presiden SBY dan Wapres Boediono diantara   Pemred

Nusa Dua Bali , infobreakingnews - Untuk Pertama kalinya Pulau Dewata Bali dipilih sebagai tempat berkumpul para Pemimipin Redaksi Seluruh Indonesia, guna mempersatukan visssi membangun image Indonesia  sebagai Negara berkembang, yang memiliki corak budaya pemersatu. 

Gubernur Bali Made Mangku Pastika menyambut kedatangan para pemimpin redaksi (Pemred)  dari berbagai media cetak, elektronik online, se Indonesia. Sambutan ini seiring dengan diadakannya pertemuan puncak Pemred yang akan berlangsung esok hari di Bali Nusa Dua Convension Center (BNDCC), Bali.

Sambutan dengan agenda inti silaturahmi dan makan malam ini langsung dilaksanakan di kediaman Gubernur, Jalan Surapati, Denpasar, Rabu (12/6/2013). Acara penyambutan pun dimulai dengan tarian selamat datang khas Bali.

Gubernur Pastika menyambut baik kedatangan para Pemimpin Redaksi media. Menurutnya merupakan sebuah kebanggaan, bisa menjadi tuan rumah dalam pertemuan yang diadakan untuk pertama kalinya ini.

Merupakan sebuah kesegajaan menurutnya, dengan memilih kediaman Gubernur dalam acara penyambutan. Sebab, di tempat inilah sejarah Bali banyak tersimpan. Tahun 1840, di sinilah terjadi perang puputan atau habis-habisan dengan penjajah saat itu.

"Kita berharap, adanya atmosfer spritual dari Bali dapat menjadi spirit bagi para Pemimpin Redaksi untuk terus memberikan yang terbaik," ujarnya saat memberikan sambutan.

Ia mengatakan, media adalah salah satu pilar demokrasi yang bebas dan bertanggung jawab. Harapan besar, Ia lontarkan untuk profesi yang selalu memperjuangkan hak-hak orang-orang yang tertindas di negeri ini.

"Media itu adalah salah satu pilar utama yang demokrasi, bebas tapi bertanggung jawab. Suatu saat media bisa membuat seseorang menjadi pahlawan bisa juga menjadi pengkhianat. Karena itulah kekuatan media sangat besar dimana memperjuangkan hak-hak orang yang tertindas," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Pemred Wahyu Muryadi menilai Bali merupakan tempat yang paling tepat dalam melaksanakan acara nasional. Apalagi untuk menampung ratusan Pemred se Indonesia.

"Kita lihat geografisnya, Bali itu ditengah-tengah. Itu alasannya kenapa Bali. Kemudian jawaban seriusnya adalah sejak peristiwa bom bali, efek terhadap perekonomian Bali sangat terpukul. Jadi Mari kita sama-sama bangun Bali, dan menjadikan Bali sejarah hidup," ungkap Wahyu dikesempatan yang sama.

Dalam pertemuan puncak yang akan digelar esok hari (13-14 Juni 2013), akan ada beberapa pembahasan yang sangat penting. Dimana terkait dengan sistem perekonomian negara, ketahanan pangan, penataan infrastruktur konektifitas dan kedaulatan energi, serta beberapa bahasan penting lainnya, sehubungan dengan akan diselenggarakannya Pesta Demokrasi pada Pemilu 2014 mendatang.***Candra Wibawanti