Bagaikan Langit Runtuh Ketua MK Akil Mochtar Ditangkap KPK

Akil Mochtar

Jakarta, infobreakingnews  - Tonggak Hukum Keadilan bagaikan patah dan langit Indonesia runtuh , karena diluar dugaan seorang Panglima tertinggi dibidang hukum seperti Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar ditangkap KPK karena dugaan suap terkait sengketa Pilkada di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.  Peristiwa penangkapan tangan yang dilakukan  KPK ini sangat mengejutkan semua pihak, sebab seorang Akil yang baru saja dilantik menggantikan posisi Mahfud MD, menduduki posisi strategis yang paling bergengsi dan terhormat sebagai Ketua MK, eh ternyata mental Akil tak beda nya sama dengan kelas kroco cap kecoa.

Bersamaan dengan penangkapan  Akil itu KPK juga menyita sejumlah uang dalam  mata asing Dolar Amerika dan Singapura, didalam sebuah Tas Plastik berwarna hitam , dimana uang tersebut sebagai pelicin untuk memenangkan perkara Gugatan Pilkada Gunung Mas, Kalteng,

Menanggapi skandal korupsi yang paling memalukan ini, Presiden SBY akan menggelar jumpa pers di Istana Negara, dan segera mengumumkan dicopotnya Akil sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.

Pertistiwa penangkapan terhadap bos hukum keadilan seperti MK ini terjadi Rabu (2/10) sekitar pukul 22.00 WIB, KPK menangkap Akil Mochtar di rumah dinas di kompleks menteri di Jl Widya Chandra karena dugaan menerima suap dari seorang anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Chairun Nisa. Suap diduga adalah untuk memuluskan perkara sengketa Pilkada di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah yang perkaranya sedang diproses di MK.

Di Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat, KPK juga turut mengamankan Bupati Gunung Mas Hambit Bintih. Hambit merupakan incumbent yang ikut dalam Pilkada yang digelar awal September 2013 lalu. Bersamaan dengan jumlah uang yang jumlahnya sekitar Rp.3 miliar, turut disita juga sebuah mobil Fortuner dan sebuah mobil Honda Jazz.

Penangkapan terhadap Akil Mochtar ini langsung mengundang kemarahan dari para mantan kertua MK terdahulu seperti Jimly dan Mahfud MD, dimana keduanya sangat menyarankan kepada Abraham Samad agar menuntut hukuman mati saja terhadap Akil Mochtar.***Candra Wibawanti.