![]() |
Bendahara Umum Golkar, Setya Novanto |
Jakarta, infobreakingnews - Bom Mega Kasus terbaru meluncur dari mulut Eks Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengaku diancam dibunuh oleh Bendahara Umum (Bendum) Partai Golkar, Setya Novanto. Ancaman tersebut diarahkan karena Nazaruddin kerap mengumbar kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan elektronik - Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) di Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri).
"Novanto (Setya Novanto) itu ancam sodara saya. Apa yang saya diperiksa dia tahu semua. Apa kelakuan saya di LP Sukamiskin dia tahu dan jika saya buka lagi proyek e-ktp saya mau dibunuh dia (Setya Novanto)," kata Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Jumat (6/12) malam.
Tidak hanya menyebut diancam Setya Novanto, Nazaruddin juga mengatakan bahwa mantan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Chandra M Hamzah, turut menerima sejumlah uang dari proyek e-ktp. Sehingga, kasus tersebut tidak ditindaklanjuti oleh KPK.
"Jika di proyek e-ktp ini banyak yang lebih berkuasa dari Ade Rahardja karena Chandra Hamzah saja sudah pernah menerima uang dari e-ktp. Makanya e-ktp ini luar biasa kekuasaan yang menahan, padahal ini proyek markup uang negaranya sampai Rp 2,5 triliun," tegas Nazaruddin.
Seperti diketahui, Nazaruddin kerap mengungkap kasus dugaan korupsi proyek pengadaan e-ktp. Dia kerap menyebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dan Setya Novanto sebagai pihak yang mengendalikan proyek tersebut.
Sebelumnya Nazar juga menyebutkan keterlibatan Sudi Silalahi dan Gamawan Fauzi, dua Menteri SBY pada kasus korupsi e-KTP ini.***Candra Wibawanti.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !