Jelang Pemilu, Uang Palsu Bertebaran

Jakarta, Infobreakingnews -  Untuk mengurangi peredaran uang palsu di Indonesia, Bank Indonesia (BI) terus meningkatkan kerja sama dengan aparat keamanan Upaya ini menyusul maraknya peredaran uang palsu menjelang penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan.

Gubernur BI, Agus Martowardojo mengatakan, masyarakat harus jeli membedakan antara uang palsu dan penipuan."Kita memonitor itu (peredaran uang palsu) tapi kita tidak melihat ada hubungan dengan pemilu. Jadi harus dibedakan antara uang palsu dan banyaknya penipuan saat transaksi pembayaran," ujarnya selesai  menghadiri acara Fitch Ratings di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Agus menegaskan antara penipuan dan uang palsu. Penipuan, ada kejanggalan dalam transaksi pembayaran di mana bukan dengan uang sungguhan. Sedangkan uang palsu, bisa diartikan tindakan menyamarkan uang sungguhan.

Agus juga mengatakan "Penipuan itu seolah-olah membayar dengan uang yang benar-benar bukan uang. Itu bukan uang palsu, misalnya pakai uang monopoli dan itu adalah penipuan. Tapi kalau uang palsu mencoba memalsukan atau menyamarkan yang benar tapi pada dasarnya itu uang palsu.

Agus mengakui, kasus peredaran uang palsu mengalami peningkatan di tahun lalu dibanding 2012. Namun dia tak dapat menyebutkan jumlah kasus peredaran uang palsu di 2013.

"Terjadi peningkatan di 2013 dari kondisi di 2012, tapi jumlahnya masih jauh di bawah kondisi di 2010. Kita akan meneruskan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk mengelola itu dengan baik," ungkapnya mengakhiri pertemuan dengan wartawan.*** Putri Emilia