WS.Ibrahim: "Tak Tahu Jawabnya"

" TAK TAHU JAWABNYA"

Aku tidak mengerti, 
kenapa kamu hanya diam saja.
Orang lain bergerak, 
kamu juga diam saja.
Ada yang berlomba ingin jadi pejabat, 
kamu juga diam saja. 
Orang kampanye ingin jadi politikus,
kamu juga diam saja.
Bahkan ada orang yang mau cepat kaya,
dan menghalalkan berbagai cara,
kamu juga diam saja.
Kenapa sikh kamu? 
Kamu terlambat mikir, 
atau tidak bisa apa-apa?
Ya, untuk apa aku menjawab,
untuk apa aku bereaksi, 
jika yang maju dan berani hanya dia, 
dia, dan dia lagi, 
seolah tidak ada lagi yang pandai selain dia.
Lihatlah keadaan saat ini.
Mereka yang membodohkan rakyat,
Mereka yang menyusahkan, korupsi dan egois,  
Penjahat, pemerkosa dan pemeraspun, 
tidak bermasalah, 
karena mereka, ingin dihargai jadi pemimpin lagi.
Semuanya ingin maju terus, 
seolah tidak ada yang aneh, 
krn keberhasilan lebih besar, 
dan kesalahan, apa buktinya. 
Wauw, jawabku dalam hati.
Untuk apa aku menjawab, 
jika yang benar dan jelas hasilnya, 
hanya dikatakan, 
akh itu kan karya si Polan, 
bukan si Hamdan yang jagoan.
Ya, lebih baik aku diam, 
karena diam itu emas 
yang akan indah pada saatnya.
Kasihan negeriku, 
karena kebodohan, kebohongan,  kemiskinan, perkosaan, pembajakan, penjiplakan, prampokan dan penjahat merajalela dimana-mana.
Kenapa itu bisa terjadi? 
Bahkan dianggap luar biasa, 
karena bisa mengalahkan kebenaran.
Bahkan sebagian menganggap, 
akh, tidak apa-apa, 
Karena tidak tahu jawabnya.
Bagaimana kata si Polan,
Akh, aku juga tidak tahu jawabnya.

Karya: WS Ibrahim,
Puisi ke 50, utk Breaking news.