Jakarta, Infobreakingnews - Terdapat banyak perdebatan mengenai akuisisi BTN, Seorang pengamat ekonomi pada MECODEstudies Mangasa Sipahutar menilai bahwa nuansa politik sangat dominan dalam rencana Bank Mandiri mengakuisisi Bank BTN.
Dalam hal ini Pemerintah dinilai tidak serius mendorong proses akuisisi itu karena lebih mengutamakan kepentingan politik, dibandingkan kemajuan bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kita akan sulit memiliki bank BUMN berdaya saing global jika unsur politik terus bermain di dalamnya. Apalagi menjelang Pilpres, setiap kebijakan pasti sarat muatan politik," kata Mangasa di Jakarta, Jumat (25/4).
Mangasa menuturkan sikap setengah hati pemerintah menjadi pelajaran sangat berharga tentang bagaimana seharusnya pengelolaan BUMN dijauhkan dari berbagai faktor politik yang sangat mengganggu.
Sebab, entitas bisnis riil hanya fokus pada meningkatkan usaha dan pembangunan, ungkap Mangasa.
Mangasa menambahkan kalau sudah politis, selalu dihubung-hubungkan dengan banyak hal, seperti Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden. Seharusnya faktor politik dijauhkan dari bisnis. Bisnis akan mudah digoyang-goyang jika faktor politik ada di dalamnya,
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menginstruksikan bahwa rencana akuisisi yang akan dilakukan Bank Mandiri terhadap Bank BTN ditunda hingga pemerintah berikut.
Dipo juga menambahkan sebelum ada kesatuan pendapat dan rencana kebijakan yang utuh, termasuk sebelum terpenuhinya persyaratan dan prosedur pengalihan kepemilikan saham negara pada BUMN, Seskab meminta agar rencana pengalihan kepemilikan saham Bank BTN tidak dipublikasikan terlebih dahulu secara luas kepada masyarakat.*** Juanda Foster
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !