WS.Ibrahim : "Pembawa Damai"

"PEMBAWA DAMAI"

Ketika dilahirkan,
Dia sudah menderita,
karena dilahirkan ditempat yang jauh dari keramaian,
agar terlepas dari kejaran.
Bahkan, ayah dan ibunya, juga ikut menderita,
karena jadi incaran orang-orang yang tidak mau melihat Dia dilahirkan.
Namun, kuasa Tuhan menyertaiNya.
Karena Dia dilahirkan,
sebagai calon raja damai diawalnya,
terbuktikan dikehidupannya.
Dalam kesengsaraan, dia tetap bersyukur.
Dalam kesedihan, dia tetap bersyukur.
Tidak ada dendam,
rasa menyesal atau sumpah serapah yang diucapkan.
Tidak ada kebencian,
atau sirik dan dengki dalam hidupnya,
selain menanamkan kasih kepada sesamanya.
Walau sejak kecil hingga dewasa selalu dicerca, dihina dan disengsarakan,
Dia tetap tegar, tersenyum, bahkan mendoakan.
Okh, memang Dia luar biasa.
Adakah orang lain seperti Dia?
Kini, sudah lama Dia tiada.
Bahkan matinyapun, tersiksa, terhina, bahkan tergantung di kayu salib.
Okh, memang luar biasa.
Dia mati bukan karena kehendaknya,
tapi Dia mati karena keinginan dari Surga.
Mati untuk sementara di dunia dan 3 hari kemudian,
Ia dibangkitkan dan naik ke Surga.
Kini Dia tiada,
tapi seakan ada disekitar kita.
Kenapa Dia rela mati.
Ya, Dia rela mati,
agar dunia dipenuhi kasih dan kedamaian.
Ajarannya sederhana, ciptakanlah kedamaian di bumi,
walau Dia telah berkorban untuk itu.
Kini Dia telah disana, ditempat yang belum bisa dijangkau manusia.
Siapakah yang berkeinginan untuk kesana?
Suatu tempat yang indah bersamaNya disana.

Karya: WS Ibrahim,
Puisi ke 62 Utk info breakingnews.