Headlines News :
Home » » Tali Gantungan Sudah Melilit, diselamatkan seorang Ibu

Tali Gantungan Sudah Melilit, diselamatkan seorang Ibu

Written By Unknown on Kamis, 17 April 2014 | 18.32

Teheran, infobreakingnews  – Sebuah drama kemanusiaan yang cukup mencekam terjadi di Iran dimana seorang pria terpidana mati sudah berdiri di bawah tiang gantungan dan tali sudah dililitkan ke lehernya. Pria itu, Balal, sudah merasakan maut di sampingnya, dalam eksekusi yang dilakukan di muka umum.
Tujuh tahun lalu, Balal menusuk Abdollah Hosseinzadeh, 18, hingga tewas di kota kecil Royan, provinsi Mazandaran. Menurut hukumqisas yang berlaku di Iran, keluarga korban boleh terlibat dalam pelaksanaan eksekusi dengan cara mendorong kursi tempat terpidana berdiri dengan tali melilit di leher.
Namun yang terjadi kemudian adalah sebuah peristiwa langka. Ibu korban mendekat, menampar wajah terpidana dan kemudian memutuskan untuk memaafkan dia. Ayah korban melepas tali gantungan dan hidup Balal diselamatkan.
Kejadian berikutnya, ibu Balal memeluk ibu pemuda yang dibunuh putranya. Mereka berpelukan sambil menangis, yang satu karena kehilangan putranya, yang satu karena tetap bisa memiliki putranya.Tindakan ibu Hosseinzadeh ini sangat luar biasa, mengingat dia sudah kehilangan putranya dua kali. Adik korban sebelumnya meninggal dalam kecelakaan sepeda motor di umur 11 tahun.
"Putraku Abdollah umur 18 tahun sedang berjalan-jalan di sebuah bazaar dengan teman-temannya ketika Balal mendorongnya," kata ayah korban, Abdolghani Hosseinzadeh.
"Abdollah tersinggung dan menendangnya, namun kemudian si pembunuh menghunus pisau dapur biasa dari balik kaos kaki."
Sang ayah menyimpulkan Balal tidak sengaja membunuh putranya.
"Balal tidak berpengalaman dan tidak tahu cara menggunakan pisau, dia orang lugu.”
Balal kabur dari lokasi namun kemudian ditangkap polisi. Setelah enam tahun, pengadilan menjatuhkan hukuman mati, namun keluarga korban menunda eksekusi beberapa kali.
Akhirnya tanggal eksekusi ditetapkan juga, meski tidak disetujui keluarga korban.
Hosseinzadeh menambahkan sebuah mimpi telah mengubah hati keluarganya.
"Tiga tahun lalu istri saya melihat putra tertua kami dalam mimpinya, dan berkata mereka berada di tempat yang indah serta memintanya untuk tidak membalas dendam ... Ini membuat tenang istri saya dan kami memutuskan untuk memikirkan lagi sampai hari eksekusi.
"Meksipun dimaafkan, Balal tidak akan dibebaskan. Di bawah hukum Iran, keluarga korban boleh memutuskan soal eksekusi, namun tidak soal hukuman penjara.***Novi Koesdarman.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved