Jakarta, infobreakingnews - Kepercayaan masyarakat luas kepada Jokowi semakin meningkat apalagi setelah seorang Abraham Samad memberikan pujian positip kepada Jokowi yang memiliki jiwa anti korupsi didalam memerintah sebagai pejabat publik.
Dampak positip dari pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) pantas menjadi presiden, dinilai merepresentasikan harapan masyarakat Indonesia, terkait dengan kepemimpinan nasional yang antikorupsi.
Menurut Direktur Ekskutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti, pernyataan Abraham tentu mengacu pada track recordkepemimpinan Jokowi. Baik saat memimpin Kota Solo, maupun dalam kepemimpinannya di DKI Jakarta yang mengedepankan transparansi dan membuat banyak gebrakan.
Masalah korupsi adalah bagian yang paling urgen, sehingga masyarakat mengharapkan pemimpin, yang selain punya komitmen tinggi terhadap pemberantasan korupsi, juga mampu membuktikannya.
"Dan menurut saya, ungkapan Pak Abraham Samad bahwa Jokowi pantas menjadi presiden adalah karena faktor itu," kata Ray di Jakarta, Selasa (6/5).
Sekarang ada kecenderungan melupakan masalah korupsi, bagaimana pemberantasannya, serta kepemimpinan yang tepat dan efektif untuk bisa memberantasnya. Akibatnya, korupsi merajalela dimana-mana.
Ray menjelaskan, korupsi yang terjadi sekarang ini umumnya bisa dilihat dari tingkat kebocoran anggaran dan kolusi antara birokrasi dengan pengusaha. Pada titik itu, menurut Ray, Jokowi sudah membuktikan bahwa transparansi dalam hal pengelolaan anggaran.
"Kalau soal transparan, Jokowi bagaimanapun sudah menunjukkan hal itu di Jakarta dan Solo, seperti soal kereta api monorel, MRT, pembenahan waduk, kali, dan pasar pasar," jelasnya.
"Kalau masalah korupsi itu bisa diselesaikan dalam lima tahun ke depan, ada harapan terang bangsa ini, karena pada dasarnya kita tak butuh banyak hal, asalkan yang kita punya tidak dikorupsi."
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad tak sengaja bertemu dengan capres Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP), Jokowi di ruang VVIP Bandara Adi Sucipto, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Sabtu (3/5).
Abraham mengaku baru saja kembali dari kuliah umum di Universitas Gadjah Mada, dan dia tak sengaja bertemu Jokowi. Abraham enggan berkomentar terkait wacana dirinya akan menjadi cawapres mendampingi Jokowi. Meski begitu, Abraham menyatakan bahwa Jokowi pantas menjadi presiden RI ketujuh.
"Tuhan yang mempertemukan saya dengan Pak Jokowi. Dari dulu saya bilang Pak Jokowi cocok jadi presiden. (Soal cawapres) saya serahkan kepada Tuhan," ujar Abraham.
Namun menuurut sejumlah sumber di internal KPK, Abraham Samad hanya bersedia jika dilamar oleh kubu Jokowi sebagai Cawapres, dan tidak akan bersedia melepas jabatannya sebagai ketua KPK jika dilamar untuk cawapres kandidat Capres lainnya. Hal ini karena menurut sumber itu, Abraham Samad sangat yakin bahwa Jokowi akan memenangkan pertandingan final Pilpres pada 9 Juli mendatang.***Emil F Simatupang.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !