Headlines News :
Home » » KPK Yakini Banyak Pihak Swasta Lain Yang Terlibat Dalam Penangkapan Bupati Bogor

KPK Yakini Banyak Pihak Swasta Lain Yang Terlibat Dalam Penangkapan Bupati Bogor

Written By Infobreakingnews on Jumat, 09 Mei 2014 | 16.57

Rachmat Yasin dengan Rompi Barunya
Jakarta, infobreakingnews  - KPK membuka penyelidikan baru yang diduga menjadi pengembangan kasus dugaan suap yang menyeret Bupati Bogor Rachmat Yasin. Terkait pengembangan ini KPK baru saja mencegah Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA) Cahyadi Kumala dan Komisaris Haryadi Kumala.








"(Pencegahan) terkait dengan penyelidikan dugaan Tindak Pidana Korupsi terkait perizinan pemanfaatan lahan tanah pada tahun 2014," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi, dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Jumat (9/5/2014.

Saat dikonfirmasi lebih lanjut Johan mengaku belum mendapat informasi apakah pencegahan keduanya merupakan kelanjutan dari operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap pegawai PT BJA Francis Xaverius Yohan. 

Saat ini Francis sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pemberian rekomendasi izin alih fungsi hutan di kawasan Puncak, Bogor.

"Belum ada informasi dari penyidik," ujar Johan.

Terkait kasus ini KPK juga telah menetapkan 3 tersangka lain yaitu Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY) dan Kadis Pertanian dan Kehutanan Muhamad Zairin (MZ) dan Francis Xaverius. Belum diketahui pula apa posisi Francis di PT BJA, namun menurut KPK saat operasi tangkap tangan ikut diamankan uang sejumlah RP 1,5 miliar yang diduga akan diberikan kepada Bupati Bogor.

Sementara pihak yang dianggap terlibat justru buru buru membantah yakni PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) menepis keterlibatan mereka di kasus suap Bupati Bogor dalam alih fungsi hutan di kawasan Sentul hingga Cianjur. Bakrieland menegaskan, bahwa mereka sudah melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Bukit Jonggol Asri (BJA) kepada pemilik lama, yaitu PT Sentul City Tbk (BKSL). Transaksi ini sudah dilakukan tahun lalu.



"Sekarang ini Bakrie sudah tidak terkait apa-apa di situ. Kan sudah dikembalikan semuanya ke pemilik lama 19 April 2013," kata Chief Corporate Officer Bakrieland Yudy Rizard Hakim kepada IBN, Jumat (9/5/2014).

Dulu Grup Bakrie menguasai 35% saham BJA melalui Andrasentra Propertindo sejak 2010. Seluruh sahamnya itu dijual kembali kepada PT Sentul City Tbk (BKSL) tahun lalu.

BJA merupakan salah satu aset Bakrieland yang dijual, selain lahan di Kelurahan Karet Setiabudi, Jakarta Selatan; PT Bakrie Toll Road (BTR); dan Lido Resort. Dari penjualan tiga aset itu Bakrieland sudah meraup dana Rp 1,11 triliun.

Dana yang diperoleh Bakrieland itu akan digunakan untuk bayar utang dan investasi. Bakrie meraup dana tambahan sekitar Rp 300 miliar dari penjualan BJA ke pemilik lamanya ini.

"Jadi kita sudah tidak ada kepemilkan lagi di Bukit Jonggol," ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Juru Bicara Keluarga Bakrie Lalu Mara Satriawangsa menegaskan hal tersebut. Menurutnya, sudah sejak tahun lalu Grup Bakrie tidak terlibat lagi di Bukti Jonggol.

"Sudah dijual semua (kepemilikan di BJA), sekarang kita tidak punya lagi. Dikembalikan ke pemilik lama," ujar Lalu Mara.

Soal PT BJA ini menjadi ramai karena tersangkut kasus alih kepemilikan fungsi hutan di kawasan Sentul hingga Cianjur. KPK menemukan bukti adanya suap perizinan ke Bupati Bogor Rachmat Yasin, nilainya miliaran rupiah.

Rachmat sudah dijadikan tersangka dan ditahan KPK. Selain Rachmat Yasin, Kadis Pertanian dan Kehutanan Bogor Muhammad Zairin juga dijebloskan ke Rutan Cipinang untuk kasus yang sama. Selain itu, ada karyawan PT Bukit Jonggol Asri, Francis Xaverius Yohan Yap yang dijebloskan ke Rutan Guntur.
Catatan pinggir lainnya, Rachmat Yasin yang merupakan politisi PPP yang sekaligus juga ikut menentang keras SDA dalam pertikaian politik kemaren, ditangkap oleh penyidik KPK dirumah mewah isteri muda dan sekaligus mengamankan uang tunai dari beberapa mata uang asing dan rupiah senilai Rp 4,6 miliar. *** Erwinto.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved