Jakarta, infobreakingnews - Pengamat politik Teguh Yuwono menilai pernyataan Prabowo Subianto soal status tersangka Suryadharma Ali (SDA) bisa menjadi bumerang yang digunakan untuk menyerangnya dengan dipersepsikan sebagai calon presiden yang tidak propemberantasan korupsi.
"Sayang sekali Prabowo langsung berkomentar dengan menyatakan tidak percaya SDA bersalah. Padahal kan jelas-jelas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan SDA sebagai tersangka kasus penyelenggaraan haji," kata Teguh Yuwono dihubungi dari Jakarta, Sabtu (24/5).
Pengajar Universitas Diponegoro Semarang itu mengatakan seharusnya Prabowo tidak perlu terjebak dengan pernyataan media dan langsung berkomentar tentang Suryadharma Ali.
Teguh mengatakan penetapan status tersangka Suryadharma Ali sebenarnya tidak signifikan memengaruhi koalisi pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun, pernyataan Prabowo tentang kasus itulah yang justru bisa menjadi bumerang.
"Prabowo berkomentar begitu kan karena mendapat penjelasan dari SDA. SDA sebagai tersangka tentu mengatakan tidak bersalah. Mana ada orang yang mengaku bersalah, apalagi untuk kasus korupsi," tuturnya.
Menurut Teguh dengan berkomentar seperti itu menunjukkan bahwa pengetahuan Prabowo tentang hukum masih minim. Karena itu, diperlukan pernyataan dari pihak Prabowo untuk menetralkan pernyataan sebelumnya agar tidak dijadikan amunisi untuk menyerang pasangan Prabowo-Hatta.
"Prabowo harus menjelaskan kepada publik bahwa itu hanya pendapatnya pribadi. Dia bisa berkata bahwa sebagai capres dia tetap menghormati hukum dan mendukung pemberantasan korupsi," ujarnya.
Kalau pun enggan menarik kembali pernyataannya, Teguh menyarankan setidaknya dari pihak Prabowo bisa mengeluarkan pernyataan.
"Mungkin Hatta Rajasa yang menjadi pasangannya. Atau Mahfud MD yang menjadi ketua tim suksesnya. Mahfud MD juga merupakan ahli hukum sehingga sangat tepat kalau dia yang memberi pernyataan," katanya.
Sebelumnya, Prabowo mengaku kaget dengan penetapan status Ketua Umum PPP Suryadharma Ali sebagai tersangka kasus penyelenggaraan haji dalam kapasitasnya sebagai Menteri Agama.
Prabowo menyatakan sudah mendengar penjelasan dari Suryadharma Ali dan meyakini bahwa permasalahan itu bisa diperdebatkan. Prabowo juga menilai Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama yang sukses dalam penyelenggaraan haji.
Sikap Prabowo yang menilai SDA berprestasi menjadi Menteri Agama ini justru kebalikan dari apa yang ada dalam wujud nyata dimana telah tercoreng dengan kasus korupsi pengadaan kitab suci Al Quran, serta korupsi dana pengadaan ja,ah haji 2012 dan 2013.
Dan KPK pastinya tidak sembarangan menetapkan seorang menteri yang masih aktip menjadi tersangka jika tidak mengantongi lebih dari dua alat bukti yang cukup memastikan SDA telah diduga keras melakukan korupsi dan penyimpangan jabatan.
Sehingga pernyataan Prabowo itu akan sangat berdampak pada antipati rakyat untuk mendukungnya pada Pilpres mendatang. Dan inilah jelas merupakan peluang bagus bagi kubu Jokowi - JK untuk mendulang suara rakyat yang memang merindukan pemimpin yang akan memajukan ekonomi kerakyatan Indonesia.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !