Jakarta, Infobreakingnews - Senin lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menepati janjinya berkunjung ke pulau terdepan (terluar) Indonesia. Dahlan menyambangi Kabupaten Kepulauan Natuna dan Kabupaten Kepulauan Anambas di Provinsi Kepulauan Riau.
Kedua pulau tersebut berlokasi di Laut China Selatan yang lokasinya berada di antara wilayah Malaysia Timur dan Barat. Dahlan datang bersama Dirut PT Adhi Karya Tbk Kiswodarmawan, Dirut PT Wijaya Karya Tbk Bintang Perbowo dan Dirut PT Hotel Indonesia Natour (HIN) Intan A Katoppo.
Selesai bertemu kedua kepala daerah Natuna dan Anambas, Dahlan menangkap potensi besar di berbagai bidang seperti di Pulau Natuna. Di Pulau ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mencapai Rp 1,6 triliun namun hanya dari dana bagi hasil migas dan bunga hasil simpanan di Bank.
"Dia hampir tidak punya PAD (Pendapatan Asli Daerah) sama sekali karena PAD itu biasanya dari retribusi pasar, tapi kabupaten itu tidak punya pasar satu pun, PAD terbesar dari bunga bank," kata Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/5/2014).
Dahlan melihat ada potensi di bidang pembangunan pembangkit listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) di Natuna. Jumlah pulau di Kabupaten Natuna mencapai ratusan sehingga memerlukan listrik mandiri.
Alasannya pembangunan pembangkit dan jaringan listrik ini, tidak bisa dilakukan menyeluruh oleh PT PLN (Persero). Namun BUMN listrik bisa membantu Pemda melakukan supervisi pengembangan listrik mandiri.
Dahlan menjelaskan dua bidang pokok satu mandiri listrik. Jangan sampai penduduk yang anggarannya begitu besar tapi masyarakatnya tidak berlistrik. Saya usulkan mandiri listrik dalam pengertian membuat perusahaan listrik sendiri.
Pulau Natuna juga memiliki potensi di bidang perkebunan karet. Selama ini manajemen perkebunan karet tidak dikelola secara korporasi. Ke depan BUMN perkebunan siap memberi bantuan pengelolaan perkebunan secara profesional sehingga hasilnya bisa lebih maksimal.
Mantan Bos PLN ini juga menyebutkan jadi pembinaan perkebunan rakyat yang terorganisir bukan perkebunan rakyat biasa nanti sela-selanya ditanami pisang. Nanti seperti yang di tanah PTPN VIII. Mereka nanti kirim tim ke Jakarta lengkap dan berdiskusi sama-sama.
APBN di Kabupaten Kepulauan Anambas relatif hampir sama dengan Kabupaten Kepulauan Natuna. Anambas memiliki potensi di bidang pariwisata. Pulau Anambas bakal dikembangkan menjadi Maldives ala Indonesia.
"Itu ada nama pulau bawah. Itu di Anambas terbaik di Asia. Pulau itu lagi akan dibangun turisme tingkat internasional. Investornya dari Perancis, Australia, dan Amerika. Ini akan menjadi Maldive Indonesia," ujarnya.
Dahlan menuturkan di Pulau Anambas BUMN, membidik bidang infrastruktur pelabuhan, bandara, jembatan hingga surpervisi pembangkit listrik mandiri."Ada satu pulau lagi namanya Jemajah. Itu indah sekali. BUMN mungkin diajak untuk membangun fasilitas turisme tapi harus dirapatkan lagi. Pemerintah pusat lagi membangun bandara di situ.*** Putri Emilia



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !