WS. Ibrahim : "Satu atau Dua"

Sebentar lagi akan menggema,
pilih satu atau dua.
Yang mana ya?
Kasih tahu ga ya?
Akh, bingung.
Yang nomor satu,biasa biasa saja.
Yang nomor dua,juga biasa saja.
Lalu, yang mana harus kupilih?
Dua karakter dari latar belakang yang berbeda,
kini ada dihadapan kita.
Ada yang keras dan ambisius, itu biasa.
Ada yang kalem, tapi suka tantangan, ini juga biasa.
Jika semuanya biasa, mana dong pilihan kita.
He, he, he,
pasti ada yang luar biasa.
Lihat saja jejak mereka.
Suka ngomong ada tidak buktinya,
atau suka janji tapi tidak ditepati nantinya.
Wuakh, wuakh, wuakh,
Susah dong memilih calon presidenku, Indonesia.
Yang susah, bukan memilihnya,
cuma tinggal nyoblos atau contreng saja kok.
Tapi lihatlah rekam jejaknya,
siapa calon presidenku itu.
Mereka kan bukan bayi yang baru lahir,
dan bukan juga orang asing di negeri ini.
Mereka keduanya pernah menjadi tokoh.
Apa hasilnya selama mereka menjadi tokoh,

untuk bangsa, negara dan rakyat indonesia?
Ya, ya, ya. Tapi ada yang ketakutan lho.
Lalu, kapan kita lihat uji kemampuan para calon itu.
Tenang, mereka berdua, adalah para calon pemimpin bangsa,
punya moral dan etika, untuk tidak merusaknegara Indonesia,
yang telah dibangun dengan susah payah.
Tapi bagaimana para simpatisan dan pengikutnya?
Siapkah mereka untuk menjadi pemenang,
atau menerima jika kalah?
Nakh, ini tantangannya untuk mereka berdua.
Jika mengatasi pengikutnya saja tidak bisa,
belum apa-apa sudah sumpah serapah, bahkan sampai merusak,
bagaimana jika sudah jadi pemimpin.
Jangan-jangan akan jadi pemimpin negara yang amburadul,
kejam, perusak dan suka mengintimidasi.
He, he, he.
Kalau begitu, satu atau dua pilihanmu.
Semuanya bebas, jujur dan rahasia.
Masa iya.
Ga percaya,tanyakan pada Komisi Pemilihan Umum,
selaku pelaksana pemilihan Presiden Republik Indonesia,
serta kepada para Partai Politik yang mencalonkannya.
Semoga Indonesia, menjadi semakin Jaya.

Karya: WS Ibrahim,
Puisi ke-69, untuk Infobreakingnews.