Headlines News :
Home » » Puskaptis Lembaga Survei Abal-Abal, Bikin Rakyat Prihatin

Puskaptis Lembaga Survei Abal-Abal, Bikin Rakyat Prihatin

Written By Infobreakingnews on Kamis, 10 Juli 2014 | 09.10

Husin Yazid, Bos Puskaptis
Jakarta, infobreakingnews  - Ternyata keberadaan lembaga survei Puskaptis yang menjadi sorotan banyak pihak akibat hasil penghitungannya yang sangat mencolok memenangkan kubu Prabowo Hatta, sudah pernah cacat dan membuat kebohongan pada publik pada Pileg kemaren, dan hal ini disebutkan secara tegas oleh Sekjen Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), Yunarto Widjaya.
Yunarto menjelaskan bahwa kekisruhan seperti terjadi dalam quick pilpres ini adalah bukan pertama kali terjadi. Di beberapa pilkada, hal itu terjadi dan bahkan menimbulkan konflik.
"Di beberapa pilkada ada efek kebohongan lembaga tertentu, terutama saat quick count, yang menimbulkan konflik di bawah. Beberapa kejadian selama ini dibiarkan. Makanya kali ini, Persepi harus tegas memberi sanksi," kata Yunarto di Jakarta, Rabu (9/7).
Dan ternyata, lembaga yang terlibat hal demikian adalah sama, yakni Puskaptis. Dari data quick count yang dilansir Puskaptis di pilpres kali berbeda dibanding lembaga-lembaga lainnya. Puskaptis mematok Prabowo-Hatta menang 52-an persen berbanding 47-an persen Jokowi-JK.
"Puskaptis, kebetulan dia juga ada pernah buat hasil quick count berbeda dua kali berturut-turut di wilayah yang sama, yakni Sumatera Selatan," jelas Yunarto.
"Di 2008, banyak lembaga survei menunjukkan calon Alex Noerdin menang quick count. Dia (Puskaptis) mengunggulkan Syahrial Oesman dan terbukti dia salah."
Saat itu, Puskaptis didiamkan dan kembali melakukan hal senada di 2013, kembali di Pilgub Sumatera Selatan. Kali ini dampaknya fatal karena menyebabkan konflik di masyarakat bawah. Bahkan Puskaptis, karena dianggap menyesatkan, harus berurusan dan diamankan polisi di Palembang.
Menurut Yunarto, apabila survei berbeda hasil, mungkin masih bisa dianggap wajar. Tapi bila hasil quick count berbeda jauh hasilnya diantara satu lembaga dengan yang lain, maka itu bisa jadi masalah besar.
"Karena survei berbasis beda dengan quick count. Kan quick count itu basisnya C1. Kalau hasilnya beda kan aneh," kata dia.
"Makanya kami inginkan jangan sampai kedewasaan partisipasi publik menjadi cacat. Ini poin yang harus digaris bawahi. Ini momentum bagi Persepi untuk menegakkan kode etik dengan memberi sanksi."
Masyarakat berharap pihak berwenang segera menangkap dan memeriksa apa motip pemilik Puskaptis yang sudah membuat negeri ini semakin tak menentu.***Mil.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved