Jakarta, infobreakingnews - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Zulkarnain merasa prihatin atas terpilihnya anggota Dewan Perwakilan Rakyat bermasalah sebagai pimpinan alat kelengkapan. Menurut dia, kursi pimpinan DPR yang diisi oleh orang-orang yang santer disebut terlibat kasus korupsi bisa mengecewakan publik sekaligus mengecewakan masyarakat pemilihnya.
Kondisi ini yang menjadikan kisruh berkepanjangan dikalangan anggota dewan, sehingga belakangan muncul tudingan pada anggota parlemen yang hanya makan gaji buta tanpa bekerja semestinya untuk memperjuangkan hak rakyat yang bertumpuk dimasa lalu, dan terus saja bentrok sehingga menimbulkan parlemen tandingan. Padahal rakyat sudah sangat jenuh dan muak menyaksikan prilaku Senayan yang disebutkan Gusdur seperti Taman Kanak kanak.
"Biar masyarakat menilai apakah parlemen mengalami krisis integritas. Ini memang konsekuensi rekrutmen partai politik yang tidak menekankan pentingnya integritas saat memilih orang-orang yang akan duduk di parlemen. Padahal, pekerjaan di parlemen itu teramat penting," kata Zulkarnain saat dihubungi infobreakingnews.com,Jumat,(7/11/2014 di Jakarta.
Zulkarnain menyatakan lembaganya tidak diam. Penyidik KPK, kata dia, siap memanggil dan memeriksa pimpinan alat kelengkapan DPR yang bermasalah. Tak hanya begitu, para anggota parlemen itu bisa dijadikan tersangka kasus dugaan korupsi.
"Saya tak bisa mengomentari urusan politik. Tapi kalau berulah, kami penegak hukum akan masuk. Kami akan serius melihat alat buktinya," kata Zulkarnain.
DPR telah menentukan pimpinan alat kelengkapan DPR. Setidaknya ada 17 nama anggota parlemen yang disebut-sebut terlibat kasus dugaan korupsi. Zulkarnain merasa permasalahan ini bisa membuat sia-sia suara rakyat. "Ini masalah berbangsa dan bernegara. Pendidikan dan keteladanan belum jadi budaya," kata dia.
Bagi para pemimpin Komisi pemberantatsan Korupsi tak ada jalan lain untuk mengamankan situasi DPR di Senyan, selain mengembangkan alat bukti yang telah dimiliki untuk memeriksa elite DPR yang terlibat kasus korupsi, lalu secara hukum mereka lenyap dari Senayan karena statusnya dinaikkan sebagai tersangka lalu dirumahkan didalam tahanan.
*** Jerry Art.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !