Jakarta, infobreakingnews - Ini salah satu bukti adanya campur tangan Tuhan terhadap keluarga yang banyak beramal. Tak ada yang menduga, keterlambatan tiba di Bandara Juanda, Surabaya membuat satu keluarga batal naik pesawat AirAsia jurusan Surabaya-Singapura yang dikabarkan hilang kontak dengan Air Traffic Control (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 07.55 WIB, Minggu (28/12).
Keluarga Sudibyo dan sembilan anggota keluarganya berencana untuk liburan akhir tahun ke Singapura. Namun rencana ini urung terlaksana lantaran, anak Sudibyo bernama Ari Putro Cahyono (33) tak memperhatikan pemberitahuan perubahan jadwal penerbangan peswat AirAsia type Airbus A 320 bernomor QZ 8501 itu yang disampaikan pihak maskapai melalui telepon dan surat elektronik.
Ari mengatakan, sesuai jadwal keberangkatan pesawat pukul 07.00 WIB. Ari mengaku beberapa hari sebelum jadwal pemberangkatan, dirinya tak menyadari adanya telepon dan surat elektronik dari pihak maskapai yang memajukan jadwal penerbangan menjadi pukul 05.20 WIB. Alhasil, Ari bersama keluarga yang tiba di Bandara Djuanda sekitar pukul 05.30 WIB sudah ketinggalan pesawat.
"Schedule awal pukul 07.00 WIB, saya di e-mail dan ditelepon tidak memperhatikan," kata Ari.
Dalam rombongan keluarga Sudibyo yang berasal dari Kediri, Jawa Timur ini terdapat dua bayi yang masih berusia tujuh bulan dan 11 bulan, bernama Samuel dan Putri Sekar Arum.
"Saya bersama istri saya Anggi Mahesti (27), anak sulung saya Rahardian yang berusia empat tahun dan anak bungsu saya Putri Sekar Arum yang berusia 11 bulan. Saya berangkat bersama ibu saya, Sudibyo dan keluarga kakak saya Christianawati (38), suaminya Jodi, dan tiga anaknya, Daniel, Gideon, dan Samuel yang masih berusia tujuh bulan," tutur Ari, pengusaha yang dikenal sangat baik dan suka menolong tetangganya yang mengakami kesusahan.
Hingga kini, Ari mengaku masih shock menerima kabar pesawat yang seharusnya ditumpangi bersama keluarganya itu hilang kontak. Ari hanya dapat bersyukur ada hikmah di balik keterlambatannya tiba di Bandara Juanda.
"Saya bersyukur karena keluarga terhindar dari maut," ungkapnya.
Dengan adanya peristiwa ini, Ari mengatakan, keluarganya membatalkan rencana untuk merayakan tahun baru di Singapura. Ari mengatakan, hanya ingin menghabiskan liburan akhir tahun di rumahnya.
"Lebih baik kami di rumah dulu," katanya.
Seperti diketahui, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Perhubungan Udara Joko Murdjatmojo dalam keterangan persnya menyatakan bahwa Pesawat AirAsia QZ 8501 yang terbang dari Surabaya menuju Singapura dinyatakan hilang kontak pada pukul 07.55 WIB, Minggu (28/12).
Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian terhadap AirAsia QZ 8501 masih terus dilakukan. Pencairan sendiri difokuskan di perairan dekat Tanjung Pandan.*** Dani Setiawan.

.jpg)

0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !