Headlines News :
Home » » UNICEF: 2014 adalah Tahun Kehancuran Jutaan Anak

UNICEF: 2014 adalah Tahun Kehancuran Jutaan Anak

Written By Info Breaking News on Selasa, 09 Desember 2014 | 19.25

Anak-anak korban pengungsi di Suriah
New York, infobreakingnews - Hari Senin (8/12/2014) kemarin, Badan PBB untuk anak-anak, UNICEF menyatakan bahwa tahun 2014 merupakan tahun kehancuran bagi jutaan anak. Sebanyak 15 juta anak terjebak dalam konflik di Republik Afrika Tengah, Irak, Sudan Selatan, Suriah, Ukraina, dan wilayah Palestina.
Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake, mengatakan, banyaknya krisis yang terjadi menyebabkan mereka dilupakan atau tidak menjadi berita utama dunia, seperti di Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Nigeria, Pakistan, Somalia, Sudan, dan Yaman.
Secara menyeluruh, hingga saat ini telah tercatat 230 juta anak-anak yang tinggal di negara atau wilayah yang berkonflik senjata.
"Anak-anak tewas saat sedang belajar di kelas atau saat sedang tidur di tempat tidurnya. Mereka jadi yatim piatu, diculik, disiksa, direkrut, diperkosa, bahkan dijual sebagai budak," kata Lake.
"Tidak pernah ada dalam ingatan, di mana banyak anak-anak menjadi subjek kebrutalan seperti itu," imbuhnya.
Ancaman yang paling signifikan pada masalah kesehatan, seperti wabah mematikan Ebola yang terjadi di Afrika Barat yaitu Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Semuanya itu telah menyebabkan ribuan anak menjadi yatim piatu dan lima juta anak tak bersekolah.
"Kekerasan dan trauma lebih dari sekadar merugikan anak-anak secara individu. Itu sama juga merongrong kekuatan dari masyarakat," ujar Lake.
Di Republik Afrika Tengah, di mana kekerasan sektarian membuat seperlima penduduk mengungsi, 2,3 juta anak terkena dampaknya, dan lebih dari 10.000 anak diyakini telah direkrut oleh kelompok bersenjata selama perang. Lebih dari 430 terbunuh atau cacat," sebut UNICEF.
Sekitar 538 anak terbunuh dan 3.370 cidera di Jalur Gaza, Palestina selama 50 hari perang dengan tentara Israel dan militan Hamas.
Di Suriah, UNICEF mengungkapkan, lebih dari 7,3 juta anak menderita akibat perang. 1,7 juta di antaranya terpaksa harus meninggalkan negaranya. Irak memastikan 2,7 juta anak menderita akibat konflik, dengan 700 anak tewas atau luka tahun ini.
"Di kedua negara itu, anak-anak menjadi korban, menyaksikan dan bahkan menjadi pelaku keketasn brutal dan ektrem," UNICEF mengungkapkan.
Sekitar 750.000 anak meninggalkan rumah di Sudan Selatan, sementara 320.000 anak hidup sebagai pengungsi. PBB mengatakan, lebih dari 600 anak tewas dan lebih dari 200 menjadi cacat tahun ini,sementara sekitar 12.000 dimanfaatkan kelompok bersenjata. *** Novi Koesdarman.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved