Medan, infobreakingnews - Sepintar-pintar Tupai Melompat, akhirnya akan jatuh juga. Itulah yang patut menjadi akhir pelarian seorang pengusaha kaya raya asal Medan yang lebih dari 3 tahub menjadi buronan pihak aparat hukum setelah melakukan serangkaian penipuan atas pinjaman uang ratusan juta dari sebuah Bank milik Negara.
Boy Hermansyah, bos perusahaan PT Bahari Dwikencana Lestari, yang sudan tiga tahun menjadi buronan dalam kasus dugaan kredit fiktif senilai Rp 129 miliar di Bank Negara Indonesia (BNI) 46 Cabang Jl Pemuda Medan, akhirnya ditangkap di Cengkareng.
"Perkara ini ditangani kejaksaan, dan penangkapan oleh Polda Sumut. Kita akan melakukan koordinasi atas kasus korupsi tersebut. Negara mengalami kerugian sekitar Rp 117,5 miliar," ujar Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut, Chandra Purnama di Medan, Sabtu (31/1).
Chandra mengatakan, perkara yang melilit Boy itu ditangani Kejati Sumut sejak tahun 2011 lalu. Kejaksaan menetapkan tiga orang sebagai tersangka, yang seorangnya dari Appraisal. Kasus ini dilanjutkan sampai ke pengadilan tindak pidana korupsi (Tipikor) di Medan.
Dijelaskan, beberapa diantara tersangka yang diproses tersebut, sudah ada yang dilimpahkan sekitar bulan November 2012 lalu. Saat itu, Boy yang diduga terlibat dalam kasus kredit fiktif itu menghilang ketika kasusnya ditangani penyidik. Kejaksaan memburunya.
"Kasus ini berawal dari permohonan kredit yang diajukan perusahaan Boy Hermansyah ke BNI 46 sebesar Rp 133 miliar, sekitar tahun 2009. Perusahaan itu mengagunkan perkebunan sawit. Kemudian, pihak bank mengabulkan pinjaman sebesar Rp 129 miliar," katanya.
Perkebunan itu dianggap fiktif karena ada pihak lain yang mengklaim perkebunan itu bukan milik Boy Hermansyah, hanya karena kelihayan Boy saja bisa menyakin pihak BNI bahwa lahan perkebunan milik orang lain, diakuinya sebgai miliknya yang kemudian Boy anggunkan ke Bank untuk modal usaha, belakangan barulah diketahui kalau lelaki berwajah ganteng dan bertampang pengusaha intlek itu adalah seorang ahli penipuan.*** James DS.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !