Headlines News :
Home » » Akibat Penerbangan Murah, Banyak Maskapai Langgar Ketentuan Dan Timbulkan Insiden Fatal

Akibat Penerbangan Murah, Banyak Maskapai Langgar Ketentuan Dan Timbulkan Insiden Fatal

Written By Infobreakingnews on Kamis, 08 Januari 2015 | 18.44

Jakarta, infobreakingnews - Persaingan ketat dalam bisnis maskapai penerbangan membuat banyak pihak management airlines serabutan memberlakukan aturan main yang labil dan tak jelas sehingga delay pesawat terkadang sangat merugikan jadwal para penumpang. Tidak sampai disini, banyak maskapai menjual ticket dengan harga murah meriah walau akhirnya ketauan juga banyak yang menyimpang dan mencuri jadwal penerbangan sehingga terjadi insiden tragedi yang menimbulkan kematian banyak penumpang.
Untuk itu, Menteri Perhubungan (menhub) Ignasius Jonan menyampaikan argumen yang membuat penerbangan murah menjadi tak masuk akal.
Jonan mengatakan angkutan penerbangan perlu mendapatkan penetapan tarif batas bawah dan atas agar baik pemeliharaan maupun pelayanannya terjaga. Dia menambahkan penerbangan murah atau low cost carrier (LCC) tak ada dalam undang-undang, sementara yang ingin diwujudkan pemerintah adalah industri penerbangan yang sehat, bukan murah.
“Di UU tidak dikenal low cost carrier itu enggak ada,” kata Jonan kepada infobreakingnews.com, di kompleks Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/1).
Penjualan tiket murah kata dia hanya bagian strategi bisnis dan penerbangan LCC belum dijamin aman. Menhub menyesalkan ramainya respon negatif soal penetapan tarif atas dan bawah khususnya di media sosial. Respon itu menurut dia banyak muncul justru dari kalangan industri penerbangan.
“Kita maunya industri penerbangan kita harus sehat bukan harus murah. Bagaimana caranya? Kalau murah banyak hal-hal yang tidak dilaksanakan. Kalau sampai menyangkut masalah kesalahan gimana,” kata dia lagi.
Dia membandingkan harga tiket eksekutif kereta api Jakarta-Surabaya yang bisa Rp 350 ribu hingga Rp 400 ribu tanpa diberikan konsumsi. Yang tidak masuk akal harga tersebut dicontohkannya bisa sama dengan harga tiket pesawat Jakarta-Denpasar. Dengan kondisi tersebut, perusahaan kereta api saja menurut dia belum bisa diuntungkan.
“Coba tanya AirAsia dan Garuda, rugi enggak operasinya selama ini? Kalau rugi terus, bahaya. Kalau tutup mendingan. Kalau jalan terus kan pasti banyak yang dikorbankan,” kata menhub lagi.
Penetapan tarif dan regulasi yang lebih ketat terhadap penerbangan kata dia juga akan mengharuskan pesawat diisi bahan bakar tak hanya secukupnya untuk satu rute namun untuk jumlah tertentu harus dilebihkan untuk mengantisipasi waktu terbang lebih lama.*** Candra Wibawanti.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved