Headlines News :
Home » » Aksi Protes Polisi Punggungi Walikota New York

Aksi Protes Polisi Punggungi Walikota New York

Written By Infobreakingnews on Selasa, 06 Januari 2015 | 17.43

aksi polisi pada walikota New York

New York, infobreakingnews  - Sabtu 4 Januari 2015 lalu, Ribuan polisi berseragam dari seluruh Amerika Serikat berbaris di Brooklyn, New York sabtu 4 januari 2015 lalu. Untuk memberi penghormatan terakhir pada rekan mereka, Wenjian Liu yang tewas ditembak dari jarak dekat 20 Desember 2014 lalu. Anggota lain, Rafael Ramos juga kehilangan nyawa dalam insiden tersebut. 

Mereka  ditembak saat berada di mobil patroli. Pelakunya adalah Ismaaiyl Brinsley, yang memiliki catatan kekerasan dan kondisi mental yang tidak stabil.

Ratusan polisi melakukan aksi membelakangi layar TV besar yang menayangkan pidato langsung Walikota New York, Bill de Blasio dalam upacara pemakaman tersebut. Mereka kecewa dengan sikap Pak Walikota yang sebelumnya dianggap bersimpati dengan demo anti-polisi beberapa bulan belakangan.

Walikota New York Bill de Blasio
Bill de Blasio yang menegur polisi. Menurut dia, aksi membelakangi pidatonya adalah tindakan yang tidak menghormati keluarga 2 korban, juga terhadap kota New York. 

"Individu yang melakukan aksi tersebut tidak menghormati keluarga korban. Itu intinya," kata Pak Walikota di markas Kepolisian New York, seperti dikutip dari BBC, Selasa (6/1/2015). 


"Mereka tidak menghormati keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta. Saya tak mengerti mengapa ada orang yang melakukan tindakan seperti itu dalam konteks tersebut (pemakaman)." 

Komisaris polisi New York, William Bratton mendukung pernyataan de Blasio. Ia mengatakan, anggota polisi yang melakukan aksi balik badan telah 'mempermalukan diri sendiri'. 

"Mereka meniru apa yang dilakukan dalam demo buruh, di tengah upacara pemakaman untuk menghormati 2 polisi yang tewas -- aku sama sekali tak bisa memahaminya," kata Bratton. 

Penembakan terhadap 2 polisi -- keturunan Asia dan Hispanik -- terjadi menyusul gelombang demonstrasi yang memprotes pencekikan seorang pria berkulit hitam tak bersenjata, Eric Garner, sampai tewas pada Juli 2014 yang dilakukan seorang polisi. 

Aksi protes juga pecah di New York setelah juri memutuskan tidak melanjutkan dakwaan terhadap polisi tersebut, Daniel Pantaleo. 

Daniel Pantaleo, terlihat dalam video yang tersebar secara luas dan direkam pada 17 Juli, dengan lengan mencengkeram leher Eric Garner, memitingnya di tanah dalam upaya menahannya karena diduga menjual rokok ilegal di Staten Island.

Eric Garner, berusia  berusia 43 tahun dan bertubuh gemuk, memiliki asma dan berulangkali berbisik sambil terengah-engah, "Saya tidak bisa bernafas!". Polisi tidak mengindahkannya dan baru menyadari Garner meninggal setelah tubuhnya tak bergerak lagi.

William Bratton sangat menyayangkan hal ini  dapat terjadi dalam lingkungan kepolisian yang dipimpinnya.*** Novie Koesdarman
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved