Headlines News :
Home » » Ini Kata Presiden Jokowi Soal Reaksi Dunia Terhadap Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Ini Kata Presiden Jokowi Soal Reaksi Dunia Terhadap Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Written By Infobreakingnews on Senin, 19 Januari 2015 | 13.58

Jakarta, infobreakingnews - Presiden Joko Widodo tak gentar dengan memburuknya hubungan diplomatik dengan negara asal terpidana mati gembong narkoba yang sudah dieksekusi kemaren dini hari Minggu itu, walaupun reaksi dari dua negara seperti Belanda dan Brasil yang sudah memanggil Duta Besarnya dari Jakarta.
Yang pasti pemerintahan Presiden Jokowi sangat serius menunjukan kepada dunia khusunya kepada mereka sindikat narkoba internasional yang selama ini merasakan dasyatnya uang penghasilan yang mereka dapatkan dari pengguna narkoba yang semakin menggila di Indonesia.
Dengan resminya pihak Badan narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa saat ini kondisi Indonesia sedang mengalami Darurat Narkoba itu, lalu dasar konstitusi yang dihanut Indonesia sangat mendukung soal hukuman mati terhadap kejahatan narkoba, dan memang harus diakui bahwa senua negara didunia juga sangat mendukung soal pemberantasan narkoba, membuat Presiden Jokowi terkesan jelas jauh lebih keras dan tegas ketimbang Presiden Indonesia sebelumnya yang masih mentolirer gembong narkoba seperti kasus Corby warga Australia yang mendapat pengampunan sekaligus keringanan hukum dari mantan Presiden SBY.
Dalam hati Jokowi, jika semua rencana blusukannya berhasil maka negeri ini akan jauh lebih makmur sehingga tidak perlu lagi menambah utang keluar negeri dan bila perlu tak harus mengemis kepada negara lain dalam hal inventasi modal asing di dalam negeri.
Alam bumi dan semua komponen Hutan serta laut Indonesia sangat bernilai melampui negara lain didunia, dan jika semua itu dikuasai oelh pengusaha lokal dan nasional, lalu kejahatan korupsi bisa semakin diberantas, maka Presiden Jokowi semakin tak gentar dengan penarikan Dubes negara yang warganya dihukum mati. Jokowi berpatokan dengan kematian sekitar 50 0rang setiap hari akibat barang haran narkoba, dan itu sudah cukup bagi Presiden menunjukkan ketegasannnya kepada negara dunia lainnya.
Apa yang dikatakan Presiden Jokowi sama pula kompaknya dengan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) menegaskan bahwa hukuman mati diberlakukan di Indonesia guna menimbulkan efek jera. "Ini (hukuman mati) peringatan keras bagi siapa pun yang laksanakan kejahatan itu, negara apapun, tidak pandang bulu," katanya saat ditemui dikantornya, Senin (19/1).
Bahkan, JK mengatakan, jaksa agung tetap akan melanjutkan melakukan eksekusi mati terhadap terpidana kasus narkotika yang diputus hukuman mati oleh pengadilan.
"Pengadilan dalam hal ini tidak memandang orang dari warga negara tapi atas apa yang dilakukan," ujar JK.
Seperti diketahui, Minggu (18/1), pemerintah Indonesia melakukan eksekusi mati terhadap enam terpidana kasus narkoba, yang lima di antaranya warga negara asing, dan kini masih ada sekitar 87 terpidana mati gembong narkoba dari banyak negara lain yang sedang diatur pelaksanaan eksekusi matinya. 
Yang pasti semua rakyat sangat menunggu kesetiaan Jokowi bahwa sampai kapanpun memang tidak mau kompromi dengan Presiden dunia lain yang meminta agar warga negaranya diampuni dan lepas dari jerat eksekusi mati. Sebab jika nanti dibelakangan hari ternyata Jokowi memberi ampun gembong narkoba terpidana mati menjadi hukuman seumur hidup, maka rakyat Indonesia sudah pasti sangat kecewa, terluka, dan pasti tidak akan mau lagi memilih Jokowi sebagai Capres mendatang, apalagi jika nanti ternyata Prabowo masih mencalonkan diri, pasti suara rakyat akan berpindah kepada sang jenderal yang memang sangat berani menantang dunia manapun. *** Emil Simatupang.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved