Jakarta, infobreakingnews - Genderang perang sudah ditabuh keras oleh pihak Kejaksaan Agung yang baru saja sukses menggelar perhelatan pencabutan paksa nyawa 6 gembong narkoba yang telah diputus sebagai terpidana mati cukup lama, bahkan ada diantaranya yang sudah 15 tahun dipuitus mati namun belum juga dilaksakan eksekusi nya, hingga banyak diantara gembong narkoba yang sudah dipidana mati itu masih saja memproduksi narkoba didalam sel penjara hingga mengendalikannya secara leluasa bahkan lebih aman ketimbang mereka berada diluar penjara yang bisa mati tertembak dalam opearasi reserse. Semua ini gara gara terlalu lamanya mereka dieksekusi mati sehingga masih cukup lama kesempatan mereka mengendalikan serta memproduksi barang haram yang cepat menghasilkan uang berlimpah itu dari dalam penjara.
Barulah setelah Presiden Jokowi menduduki istana, eksekusi mati dengan cepat dilakukan setelah perintahnya kepada Jaksa Agung Prasetyo yang sebelumnya banyak diragukan karena sepanjang karier jaksanya, Prasetyo dianggap tidak memiliki reputasi yang berarti.
Inilah yang membuat pemerintahan Jokowi bicara lantang dan tegas melaksanakan eksekusi mati dini hari tadi didua lokasi berbeda, Nusakambangan dan Boyolali, dan karena sukses ini maka Prasetyo telah mempersiapkan pelaksaan eksekusi mati lagi terhadap ratusan penjahat luar biasa narkoba diseluruh Lembaga Pemasarakatan (LP) di Indonesia.
Walaupun begitu ganasnya berkobar api perang narkoba,tapi oknum jaksa dan penegak hukum lainnya seperti oknum Polisi seakan bebal keras kepala batu tetap saja berlagak hebat bermain dengan barang haram narkoba, hal ini terbukti dari hasil operasi yang dilakukan pihak Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya yang sukses membekuk empat anggota polisi dan satu karyawan televisi lantaran diduga menguasai dan menyalahgunakan narkotika di rumah kontrakan Jalan Syaip, Gang Kemped Nomor 2B RT10 RW02, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Juru Bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Martinus Sitompul, membenarkan penangkapan tersebut.
"Ya benar, saat ini masih dalam pengembangan," ujar Martinus, kepada infobreakingnews.com, Minggu (18/1).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, awalnya Unit 4 Subdit 2 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, membekuk tiga anggota Polres Jakarta Selatan dan satu karyawan televisi, setelah mendapatkan informasi dari internal khusus yang selama ini mengamati prilaku sekelompok anggota Polisi yang bertugas di Polres metro Jaksel tersebut.
Diantaranya atas nama Bripda Nurhidayat, anggota Samapta Polres Jakarta Selatan, dengan barang bukti yang disita: tiga plastik klip berisi sabu-sabu seberat 0,8 gram, timbangan elektrik dan seperangkat alat untuk menggunakan sabu-sabu.
Kemudian, Briptu Susanto, anggota Satuan Intelkam Polres Jakarta Selatan, dengan barang bukti tiga plastik klip sabu-sabu seberat 1,03 gram, timbangan elektrik dan alat untuk menggunakan sabu-sabu.
Lalu, Aipda Sukandar, anggota Samapta Polres Jakarta Selatan, dengan barang bukti satu buah cangklong dan Heri Susanto, seorang karyawan televisi.
Selanjutnya, dilakukan pengembangan dan menangkap Aipda Andri Agus Krismantoro, anggota Banit Dit Sosbut Baintelkam Polri, di depan toko Indah Jaya Jalan RS Fatmawati No.3B Jakarta Selatan, sekitar pukul 01.00 WIB, Kamis (15/1). Barang bukti yang disita, sembilan plastik klip berisi sabu-sabu dengan berat brutto 15 gram, timbangan elektrik, dan alat untuk menggunakan sabu-sabu.
Dari mereka yang tertangkap tangan dan kini sedang dalam pemeriksaan secara instensif, didapatkan info berkembang masih terlalu banyak oknum aparat yang selama ini merasa aman bermain barang haram narkoba, bahkan selain mengkomsumsi mereka para oknum juga berdagang narkoba sejak lama karena hasil uang barang haram ini sangat besar dibanding gaji sebagai aparat hukum yang tidak cukup untuk keperluan hidup. Pantasan BNN menyatakan saat ini kondisi Indonesia sebagai Darurat Narkoba karena pengguna narkoba sudah meluas kesemua instuisi pemerintah, swasta, artis dan gelandangan tengik dan bukan mustahil juga hingga pegawai Istana. *** Nadya Emilia.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !