Jakarta, infobreakingews - Retainer lawyer Shamsuddin & Co mewakili KBRI di Kuala Lumpur telah menyampaikan somasi kepada perusahaan pembuat alat pembersih RoboVac, yang memasang iklan bertuliskan 'Fire Your Indonesian Maid Now!' (Pecat Pembantu Indonesia Anda Sekarang).
Sebuah iklan produk vacuum cleaner di malaysia menayangkan kalimat yang menghina pembantu rumah tangga asal Indonesia,
Dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/2/2015), KBRI di Kuala Lumpur melayangkan somasi pada 4 Februari 2015. KBRI menuntut perusahaan RoboVac Malaysia agar segera menghancurkan seluruh materi iklan baik berbentuk standing banner maupun materi lain, termasuk website resmi perusahaan tersebut neatrobotcleaner.com.my.
Selain itu, perusahaan RoboVac Malaysia juga dituntut untuk segera menyampaikan permintaan maaf kepada publik melalui 3surat kabar terbesar di Malaysia dengan ukuran tidak kurang dari setengah halaman.
Perusahaan itu diberi batas waktu hingga 7 hari sejak somasi ini dilayangkan untuk memberikan tanggapan. Apabila dalam waktu 7 hari perusahaan tidak memberikan tanggapan maka KBRI akan mengambil langkah hukum selanjutnya sesuai dengan undang-undang Malaysia.
Pada 4 Februari 2015 retainer lawyer KBRI dan staff telah mendatangi kantor perusahaan pemasang iklan namun kantor tersebut didapati dalam keadaan tutup, gelap, dan tidak ada aktivitas sama sekali. Tidak diketahui mengapa kantor tersebut tutup. Selain tutup, banner iklan juga telah diganti dan tidak dijumpai lagi iklan yang dipermasalahkan.
Langkah somasi ditempuh KBRI Kuala Lumpur mengingat iklan tersebut sangat provokatif, diskriminatif, dan juga merendahkan martabat rakyat Indonesia. Sebelumnya KBRI Kuala Lumpur juga telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia dan melaporkan secara resmi permasalahan ini ke Kantor Kepolisian Wilayah Selangor.
Dinamika panas-dingin hubungan Indonesia-Malaysia mulai dari soal perbatasan, klaim artefak budaya hingga soal buruh migran Indonesia.
Anis, Direktur Migrant Care mengungkapkan kunjungan Presiden Joko Widodo juga tidak boleh disia-siakan hanya sebagai kunjungan kenegaraan tanpa makna, tetapi harus dimaksimalkan untuk mengkonkritkan prinsip Nawacita yang menghadirkan negara sebagai pelindung warga negara Indonesia yang sedang bekerja di luar negeri.
Presiden Joko Widodo diharapkan untuk benar-benar serius memperjuangkan hak-hak buruh migran. Berbagai persoalan yang perlu diselesaikan yakni memberikan perlindungan dan memastikan pemenuhan hak-hak PRT migran Indonesia dengan standar hak asasi manusia.
Anis menyampaikan kami juga mendesak agar pemerintah Malaysia tidak menggunakan standar ganda dan mengakhiri praktik kriminalisasi dalam penanganan buruh migran tak berdokumen. Selama ini industri perkebunan yang memakmurkan ekonomi Malaysia ditopang jutaan buruh migran tak berdokumen..***Faradiba



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !