Amman, infobreakingnews – Setelah berkali kali melakukan perbuatan diluar batas kepatutan sebagai manusia, ISIS yang sebelumnya sudah memenggal dua wartawan independen asal Jepang karena tuntutannya dengan bayaran yang tidak dipenuhi oleh pihak pemerintah Jepang, kini melakukan hal yang lebih ekstrem lagi, dimana seorang Pilot asal Yordania, Letnan Muath Al-Kaseasbeh (26 tahun), yang ditangkap kelompok teroris Negara Islam (IS), akhirnya tewas dengan cara dibakar hingga mati. Kematian pilot itu ditayangkan dalam sebuah video yang disebarkan IS di dunia maya, Selasa (3/2).
Pemerintah Yordania mengecam keras pembunuhan terhadap Al-Kaseasbeh. Pilot Yordania itu ditangkap militan pada Desember lalu ketika pesawat F-16 yang ia bawa jatuh di dekat Raqqa, Suriah, daerah yang dikuasai IS. Dia adalah satu-satunya pilot dari koalisi internasional pimpinan AS yang ditangkap hingga saat ini.
Raja Abdullah II dari Yordania, yang berada di Washington, langsung berbicara di Jordan TVterkait tewasnya Al-Kaseasbeh. Ia, mendesak semua rakyat di Yordania untuk bersatu. Tayangan itu mengonfirmasi tewasnya Al-Kaseasbeh.
"Ini adalah tugas kita semua untuk bersatu dan menunjukkan nilai-nilai nyata Yordania dalam menghadapi kesulitan ini," ujarnya.
Sementara itu, di Ai, desa tempat tinggal pilot itu, kekerasan meletus dan kantor pemerintah daerah dibakar. Saksi mengatakan, situasi sangat tegang, polisi anti huru-hara berpatroli di sejumlah jalan.
Di tempat pertemuan suku di AI, kerabat pilot telah menunggu selama berminggu-minggu untuk mengetahui nasib Al-Kaseasbeh. Saat mendapat kabar pilot itu tewas, anggota keluarga langsung menangis. Di luar tempat pertemuan, ratusan orang kemudian turun ke jalan. Mereka meneriakkan: "Tidak ada Tuhan selain Allah dan martir yang dicintai Allah."
Video pembakaran pilot Yordania itu ditayangkan dengan tujuan menekan Yordania untuk meninggalkan koalisi internasional yang terus menyerang IS.
Raja Yordania, yang menjadi sekutu Barat, menyatakan, serangan melawan ekstremis sebagai pertempuran atas nilai-nilai. Namun, sebenarnya, serangan udara terhadap sesama Muslim sangat tidak populer di Yordania.
Pejabat Pemerintah Yordania mengatakan, partisipasi lanjutan mereka dalam koalisi tetap terjamin, meskipun ada krisis sandera. Para pejabat mengatakan, pembunuhan pilot hanya akan menguatkan sikap Yordania yang menentang aksi terorisme.
"Respons Yordania untuk pembunuhan pilot sang pahlawan, Muath al-Kaseasbeh, akan menjadi kuat, tegas, dan cepat," kata juru bicara pemerintah Mohammed al-Momani dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Petra.
Juru bicara militer, Mamdouh al-Ameri, mengatakan, "Hukuman dan balas dendam kami akan sama besar dengan hilangnya warga Yordania."
Sementara itu, kantor berita resmi Petra mengatakan, raja mempersingkat kunjungannya di Washington dan segera kembali ke Yordania.
Hingga saat ini, Kantor Berita The Associated Press belum dapat segera mengonfirmasi keaslian video yang menunjukkan pembunuhan yang diklaim sebagai pilot Yordania. Video berdurasi 20-menit itu dirilis di situs militan. Video itu memasang logo layanan media kelompok ekstremis al-Furqan. Video itu juga memiliki detail produksi dan grafis yang serupa dengan video-video yang pernah ditayangkan IS sebelumnya.
Dalam video itu terlihat, pilot tersebut menunjukkan tanda-tanda telah dipukuli, termasuk matanya yang hitam. Pada akhir video, tampak ia mengenakan jaket oranye. Dia berdiri di dalam sebuah kerangkeng, di mana ada militan bertopeng membawa bahan bakar menuju kerangkeng mirip kandang itu dan menyulut api.
Sebelumnya, IS sudah mengancam akan membunuh tawanan Yordania jika Amman tidak membebaskan seorang militan yang dipenjara di negara itu, demikian disampaikan grup monitoring intelijen SITE.
Pesan audio yang diunggah di YouTube, dibacakan oleh tawanan asal Jepang Kenji Goto. Ia mengatakan, jika militan perempuan, Sajida al-Rishawi, tidak ada dalam proses pertukaran tawanan di perbatasan Turki pada Kamis sore, pilot Yordania Maaz al-Kassasbeh akan langsung dibunuh.
"Saya Kenji Goto Jogo, Ini adalah pesan suara di mana saya disuruh mengatakan kepada Anda," kata jurnalis Jepang dalam pesan audio yang diunggah lewat akun Twitter yang terafiliasi dengan IS. Belakangan, tawanan Jepang itu juga diduga sudah dibunuh IS.
"Jika Sajida al-Rishawi tidak siap ditukar dengan nyawa saya di perbatasan Turki pada saat matahari terbenam Kamis 29 Januari, waktu Mosul, pilot Yordania Mia'dh al-Jasaben (Maaz al-Kassasbeh) akan langsung dibunuh," kata Goto yang dilansir melalui wwebsite khusus milik pengusaha ISIS yang memiliki keunggulan IT. *** Irdan Ramadhan.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !