Akibat Keluhan Tak Dihiraukan, Sejumlah Kader Setia Menggugat Ketum Partai Demokrat Ke Pengadilan

Penasehat Hukum Bersama Sejumlah Kader Partai Demokrat Menggugat Sang Ketum & Sekjen

Jakarta, infobreakingnews - Sekian banyak komplain yang dikeluh - kesahkan sejumlah kader setia yang selama ini ikut berjuang membesarkan Partai Demokrat (PD) yang dikomandoi sang Maestro, SBY, seakan berguncang keras, akibat banyaknya keluhan dan berbagai usulan yang mereka sampaikan secara lisan maupun tertulis, namun tetap tidak mendapat respon dari Ketum maupun Sekjen Partai Demokrat, akhirnya ibarat denyut bisul yang meradang, sejumlah kader Partai yang pernah mengantarkan SBY kepimpinan Nasional itu, melakukan gugatan hukum ke Pengadilan Negeri Jakarta (PN) Jakarta Pusat, Selasa (31/5/2016).

"Kami telah daftarkan gugatan hukum kami terhadap Ketua Umum dan Sekjen Partai Demokrat yang teregistrasi Nomor 304/Pdt/PN Jakpus/2016." ungkap Dadang Suswanto SH, pengacara hukum para kader Demokrat yang selama menahan kesabaran dengan berjiwa besar, namun akhirnya bermuara dimeja hijau pengadilan.

"Intinya, ada banyak hal yang sangat mengganggu kehidupan berdemokrasi bagi para kader partai berlambang Mercy segetiga ini, berawal dari AD/ART Partai Demokrat yang didaftarkan ke Kemenkumham, yang sangat berbeda dengan hasil Kongres IV Surabaya." kata Yan Rizal Usman, salah satu kader Demokrat dari Jawa Barat, kepada infobreakingnews.com, sesaat setelah mengawal rekannya dari kader PD Kaltim dan sejumlah daerah lainnya mendaftarkan gugatan di Pangadilan Negeri Jakarta Pusat.

Banyak pihak berharap persoalan internal PD ini sebaiknya segera diselesaikan dengan rasa solidaritas dan berdemokrasi matang, apalagi SBY memang merupakan bapak Demokrasi, karena selain Pemegang Piagam Internasional, KNPI pernah memberikan gelar Bapak Demokrasi kepada SBY, yang suka atau tidak, kini sedang berjuang keras mendapatkan simpati rakyat, sebagaimana mission dari Tour Van Java sang Ketum sekaligus maestro yang pernah dua periode memimpin negeri tercinta ini. *** Emil F Simatupang.