![]() |
| Isteri Nurhadi Malu |
Padahal sebelumnya nama Tin Zuraida sempat tercatat sebagai kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan MA dan sangat berperan merekom kenaikan jabatan bagi jajarannya. Perempuan yang selalu tampil pesolek ini keluar sekitar pukul 20.45 WIB setelah sebelumnya tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Dia tampak dikawal seorang pengawal berkulit gelap dan seorang perempuan yang jauh hari telah dipersiapkannya.
Keluar lobi KPK, Tin langsung menutup wajah. Istri Nurhadi yang mengenakan kardigan putih itu berjalan sambil dituntut pengawal yang membuka jalan agar Tin bisa menerobos kumpulan wartawan.
Tin pun terus dicecar jurnalis soal uang dan dokumen yang disita KPK dari kediaman. Namun, mulut wanita berambut merah ini tetap terkunci rapat sampai dia masuk ke minibus mewah dan meninggal gedung KPK.
"Dimintai keuangan seputar pengetahuannya terkait dengan kasus PN Jakpus," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, Rabu (1/6/2016).
Menurut Yuyuk, Tin juga dicecar soal temuan fulus sebesar Rp1,7 miliar saat rumahnya digeledah penyidik. Untuk mendalami hal ini, KPK juga memeriksa dua pegawai rumah Nurhadi: Kasirun alias Jenggot dan Sairi Alias Zahir.
Kasus suap pengurusan perkara ini terungkap dari operasi tangkap tangan 20 April lalu. KPK mencokok panitera/Sekretaris Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Edy Nasution dan Direktur PT Kreasi Dunia Keluarga Doddy Aryanto Supeno.
Saat ditangkap, Edy diduga telah menerima uang sebesar Rp50 juta dari Doddy. Diduga, sebelumnya juga telah ada pemberian dari Doddy ke Edy sebesar Rp100 juta.
Usai penangkapan itu, KPK bergerak cepat mengembangkan perkara. Mereka menggeledah sejumlah tempat, termasuk kantor dan rumah Nurhadi.
Lembaga Antikorupsi menemukan dan menyita uang dalam bentuk beberapa mata uang asing senilai Rp1,7 miliar. Wakil Ketua KPK Laode Muhamad Syarif menyebut, uang tersebut diduga terkait suatu perkara.
KPK tengah menelusuri keterkaitan uang tersebut dengan kasus suap ini. Tidak tertutup kemungkinan ada keterkaitan secara tidak langsung antara Edy dan Nurhadi. Dalam hal ini penyidik menduga peranan sang supir yang hinhha kini terus dicari KPK, karena banyak info yang telah dikumpulkan penyidik, Royani selalu dimintai Nurhadi untuk mengambil dan mengantar sejumlah dokumen, bahkan uang dari banyak kaki tangan Nurhadi.*** Yakub Pranata.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !