Yogyakarta, infobreakingnews - Mahalnya harga kebutuhan pokok disetiap kali ummat akan menjalni puasa sebulan penuh hingga menjelang Lebaran nanti, membuat musim pemalsuan Uang terus bergulir tanpa henti.
Sulitnya mencari uang dijaman yang serba sulit ini membuat banyak orang terus menutar akalnya dengan melihat kemajuan tehnologi komputer yang semakin canggih mampu membuat uang palsu.
Di Yogyakarta dan hampir semua daerah, peredaran uang palsu yang nyaris sempurana bentuk dan warna nya telah merebak secara menggila sehingga banyak pedagang dirugikan.
Hanya dalam Dua hari ini saja, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY telah mengamankan 1.372 lembar uang palsu (upal) mulai dari lembaran Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu dengan nilai total lebih dari Rp 100 juta.
Uang palsu yang banyak beredar di DIY adalah lembaran Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu cetakan tahun 2005 dan 2004.
Hebatnya walau hampir setiap hari Polisi berhasil menangkap pelaku pengedar uang palsu, tetapi tetap saja semakin banjir uang palsu ditengah masyarakat. Hal ini dikarenakan banyaknya peningkatan jumlah manusia nekad yang selalu menyempurnakan produksi uang palsunya, untuk mengatasi kebutuhan hidup yang semakin menggila.
Dan Pemerintah pun nyaris tak berdaya melihat banyaknya meningkat jumlah para pengangguran. Apalagi mereka melihat di televisi tetap saja para koruptor semakin merajalela dan hanya sedikit saja yang apes tertangkap. Hal ini juga menjadi pemicu banyaknya beredar uang yang terpaksa dipalsukan karena tuntutan perut lapar. *** Yohanes Suroso.



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !