![]() |
| Meski tampak baik, kenyataannya kualitas air sungai Ciliwung sangatlah rendah |
Jakarta,
Info Breaking News – Kualitas air kali Ciliwung kini kian mengkhawatirkan. Berdasarkan
laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, kadar bakteri E. coli kini
mencapai 40 ribu per 100 mililiter. Jumlah tersebut naik 40 kali lipat berdasarkan
batas aman baku mutu air, yakni 1.000/100ml.
Tren
kualitas sungai dari 2014 hingga 2017 sungai dari hulu, yakni Bogor, Depok, dan
Tangerang, disebut telah tercemar berat.
Meski
secara kasat mata kali atau sungai di Jakarta terlihat baik, namun Wakil Kepala
DLH DKI Jakarta Ali Maulana menyebut kualitas airnya sangat
mengkhawatirkan.
Dari 20
sungai, ada 90 titik yang diukur Dinas LH DKI Jakarta. Data yang didapat
menunjukkan 61% titik tercemar berat, 27% titik tercemar sedang dan 12% titik
tercemar ringan.
Ke 20 sungai
yang menjadi titik ukur tersebut adalah Sungai Ciliwung, Cipinang, Angke,
Mokevart, Grogol, Sunter, Krukut, Cengkareng, Buaran, Petukangan, Kali Baru,
Banjir Kanal Timur, Cakung, Cideng, Mampang, Tarum Barat, Kamal, Pesanggrahan,
Sungai Sepak, dan Blencong.
Ali mengaku kini pihaknya tengah berupaya agar sungai-sungai dengan titik tercemar ringan dan sedang tidak naik statusnya menjadi berat. Selain kerja sama antar satuan kerja perangkat daerah, penanganan kali juga perlu dikerjakan bersama daerah penyangga.
"Upayanya kita harus ada kerja bersama antara daerah penyangga, kota-kota atau pemkot yang ada di sekitar kota Jakarta. Kedua, kita petakan penyebabnya," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku ingin kali Ciliwung menjadi seperti Sungai Cheonggyecheon yang ada di Seoul, Korea Selatan.
"Sungai Cheonggyecheon sebuah inspirasi yang sangat bagus, kalau di Jakarta ada Ciliwung bisa jadi bersih seperti ini, wow, dan itu bisa," ungkapnya usai blusukan di sungai buatan yang jadi spot favorit warga negara K-Pop tersebut. ***Rina Triana
Ali mengaku kini pihaknya tengah berupaya agar sungai-sungai dengan titik tercemar ringan dan sedang tidak naik statusnya menjadi berat. Selain kerja sama antar satuan kerja perangkat daerah, penanganan kali juga perlu dikerjakan bersama daerah penyangga.
"Upayanya kita harus ada kerja bersama antara daerah penyangga, kota-kota atau pemkot yang ada di sekitar kota Jakarta. Kedua, kita petakan penyebabnya," ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku ingin kali Ciliwung menjadi seperti Sungai Cheonggyecheon yang ada di Seoul, Korea Selatan.
"Sungai Cheonggyecheon sebuah inspirasi yang sangat bagus, kalau di Jakarta ada Ciliwung bisa jadi bersih seperti ini, wow, dan itu bisa," ungkapnya usai blusukan di sungai buatan yang jadi spot favorit warga negara K-Pop tersebut. ***Rina Triana



0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !