![]() |
Terdakwa kasus PLTU Riau-1 Johannes Budisutrisno Kotjo |
Jakarta, Info Breaking News –
Dalam persidangan hari ini, Kamis (15/11/2018) Jaksa Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) menampilkan sebuah barang bukti berupa catatan tertulis milik
terdakwa Johannes Budisutrisno Kotjo selaku
pemegang saham Blackgold Natural Resources Ltd.
Saat
dimintai keterangan, Johannes mengakui dokumen miliknya tersebut berisi catatan
mengenai pembagian fee terkait proyek pembangunan PLTU Riau-1 dimana salah
satunya berisi rencana pemberian dana sebesar 6 juta dollar Amerika kepada
Setya Novanto.
"Saya
sama Beliau (Setya Novanto) sudah berkawan lama, mungkin 30 tahun kali. Jadi
saya juga berterima kasih sama dia, karena Beliau yang menghubungkan dengan
Sofyan Basir dan Eni Maulani Saragih," jelasnya.
Johannes menjelaskan
awalnya dia meminta bantuan kepada Setya Novanto untuk diperkenalkan dengan
Direktur Utama PT PLN Persero Sofyan Basir. Setelah itu, Novanto memperkenalkan
dirinya kepada Wakil Ketua Komisi VII DPR, Eni Maulani Saragih.
Novanto, kata
Johannes, memberi tahu bahwa Eni adalah anggota Fraksi Partai Golkar di DPR
yang bisa membantu memfasilitasi pertemuan dia dengan Sofyan Basir.
Tak hanya
nama mantan Ketua DPR RI tersebut, dokumen yang dibuat Johannes itu juga turut
mencantumkan rencana pembagian uang kepada sejumlah pihak lainnya. Ia sendiri
menyebut direncanakan mendapat jatah yang sama dengan Novanto, yakni sekitar 24
persen dari nilai proyek.
Dalam kasus
ini, Johannes didakwa memberikan uang Rp 4,7 miliar kepada Eni Maulani Saragih.
Dimana uang tersebut diduga diberikan dengan maksud agar Eni membantu yang
bersangkutan mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) Pembangkit
Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang (PLTU) Riau-1.
Proyek
tersebut rencananya akan dikerjakan PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PT
PJBI), Blackgold Natural Resources dan China Huadian Engineering Company Ltd
yang dibawa oleh Johannes.
Menurut
jaksa, Eni beberapa kali mengadakan pertemuan antara Johannes dengan
pihak-pihak terkait, termasuk Direktur Utama PLN Sofyan Basir. Hal itu
dilakukan Eni untuk membantu Johannes mendapatkan proyek PLTU. ***Samuel Art
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !