Headlines News :
Home » » Catat Kasus Harian Tertinggi dalam Setahun, Singapura Tunda Pembukaan Kembali

Catat Kasus Harian Tertinggi dalam Setahun, Singapura Tunda Pembukaan Kembali

Written By Info Breaking News on Rabu, 15 September 2021 | 16.49



SINGAPURA, INFO BREAKING NEWS - Pemerintah Singapura membatalkan rencana pembukaan kembali setelah mencatat total kasus Covid-19 harian tertinggi dalam lebih dari setahun, dengan 837 kasus baru pada Selasa (14/9/2021).

Hingga Selasa (14/9/2021), 809 orang menjalani perawatan di rumah sakit. 75 di antaranya sakit parah dan membutuhkan oksigen dan sembilan dalam perawatan intensif. 


Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Singapura, Rabu (15/9/2021) menunjukkan mayoritas pasien yang sakit parah berusia lebih dari 66 tahun. Saat ini, 81 persen dari seluruh populasi negara tersebut telah divaksinasi lengkap. Tanpa menyertakan populasi anak di bawah 12 tahun, jumlah itu sama 90 persen populasi. 


Secara keseluruhan, jumlah pasien yang sakit parah cukup rendah. Hanya empat orang yang meninggal dalam 28 hari terakhir, semuanya tidak divaksinasi, menurut kementerian kesehatan. Namun, jumlah mereka yang sakit parah terus meningkat. 


Jumlah pasien yang membutuhkan oksigen bahkan meningkat dua kali lipat menjadi 54 pada Minggu (12/9/2021) dibandingkan dua hari sebelumnya. Ukuran ini penting untuk menilai apakah sistem medis bisa kewalahan.


Menurut data Kemenkes Singapura pada Selasa (14/9/2021), selama 28 hari terakhir persentase kasus lokal yang asimtomatik atau gejala ringan adalah 98,1 persen. Dari 114 kasus yang memerlukan suplementasi oksigen, 56 tidak divaksinasi lengkap dan 58 divaksinasi lengkap. Sementara itu, Dari delapan orang yang berada di ICU, lima belum divaksinasi lengkap.


Sebelumnya, pada pekan lalu Menteri Keuangan dan Ketua Bersama Gugus Tugas Virus Corona Lawrence Wong mengatakan indikator utama dalam menentukan langkah pembukaan kembali adalah jumlah pasien di unit perawatan intensif selama dua hingga empat minggu ke depan. 


Kementerian kesehatan juga melarang pertemuan sosial di tempat kerja pasca munculnya klaster yang terdeteksi di kantin staf.  Wabah baru Covid-19 Singapura ini secara ketat diawasi oleh negara-negara lain yang telah berhasil menjaga jumlah kasus relatif rendah selama pandemi.


Dikutip dari ABC, Senin (20/9/2021) profesor spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Universitas Nasional Singapura Dale Fisher, mengatakan kasus "pada umumnya sangat ringan" pada orang Singapura yang diimunisasi.


“Kami merasa di jalur yang tepat, tetapi jelas Anda tidak bisa begitu saja membuka gerbang dan mengatakan vaksin akan menjaga kami. Perlu lebih dari itu,” ungkapnya.


Menurutnya, meskipun tingkat vaksinasi tinggi, setidaknya 500.000 orang masih belum divaksinasi, sehingga dapat mengganggu sistem kesehatan Singapura.


Singapura kini sedang mempertimbangkan suntikan ketiga untuk orang dewasa yang lebih muda dan mungkin mulai menginokulasi anak-anak awal tahun depan. 


Minggu ini, Negeri Singa akan mulai berikan booster untuk orang tua dan kelompok kelainan imun. 


“Jika dengan menawarkan suntikan booster kepada orang-orang, termasuk dengan orang dewasa muda, Singapura dapat melonggarkan pembatasannya lebih cepat terutama sehubungan dengan pembukaan kembali perbatasan Singapura, maka ini mungkin merupakan keputusan eksistensial yang terpaksa diambil oleh pemerintah, ”kata Teo Yik Ying, dekan Sekolah Umum Saw Swee Hock Kesehatan di Universitas Nasional Singapura. ***Jeremy Foster


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved