Headlines News :
Home » » Fans K-pop Jadi Sasaran Terbaru Kebijakan China

Fans K-pop Jadi Sasaran Terbaru Kebijakan China

Written By Info Breaking News on Kamis, 09 September 2021 | 13.05

Dengan 566 juta pengguna aktif per bulannya, Weibo jadi salah satu platform media sosial terpopuler di kalangan anak muda China.

BEIJING,
INFO BREAKING NEWS - Penggemar K-pop kini menjadi sasaran terbaru kebijakan China untuk menertibkan industri hiburan. 

Weibo, salah satu platform media sosial populer di China, disensor keras.


China bahkan berencana untuk menangguhkan 21 akun penggemar khusus artis K-pop karena perilaku mereka mengejar para idola dianggap tidak rasional.


Akun-akun fans dari beberapa grup K-pop terkenal seperti BTS, EXO, Blackpink dan IU, terancam akan dibekukan selama 30 hari. CNN Business, Kamis (9/9/2021), melaporkan larangan ini berawal dari akun penggemar anggota boyband BTS Jimin yang ditangguhkan.


Sebuah pemberitahuan di akun fan club Jimin menyampaikan bahwa akun tersebut untuk sementara waktu dilarang memposting, karena melanggar peraturan komunitas Weibo.


Pihak Weibo mengatakan bahwa beberapa postingan pada media sosial tersebut juga turut dihapus. Lalu secara tegas menentang perilaku mengejar bintang yang tidak rasional dan menindaklanjuti perkara lebih serius. Weibo juga berjanji untuk mempromosikan kegiatan mengejar bintang yang rasional dan mengatur ketertiban masyarakat.


Diketahui, beberapa pekan terakhir industri hiburan China menjadi sasaran peraturan ketat oleh Partai Komunis yang berkuasa saat ini pasca tindakan keras Presiden China Xi Jinping terhadap bisnis swasta telah meluas melampaui target awalnya di sektor teknologi.


Kebijakan ini tidak hanya berlaku bagi artis di luar China, tetapi juga sejumlah artis lokal.


Sebelumnya, Zhao Wei, salah satu aktris paling terkemuka di China juga jadi target. Sebagian besar bentuk informasi yang tersebar tentangnya tak tanggung-tanggung dihapus dari situs internet China dalam waktu semalam saja.


Halaman penggemarnya di Weibo ditutup bahkan eberapa film dan acara televisi yang ia bintangi juga dikeluarkan dari platform streaming. Namanya juga dihapus dari daftar pemeran - sejak dua dekade lalu.


Pihak berwenang dilaporkan menargetkan budaya penggemar selebritas yang populer di kalangan anak muda China. 


Cyberspace Administration of China (CAC) belum lama ini mengumumkan 10 langkah untuk menyapu bersih "kekacauan" klub penggemar selebritas, termasuk melarang segala upaya untuk memeringkat selebritas berdasarkan popularitas. Mereka juga memperketat peraturan seputar agensi bakat dan akun klub penggemar.


Sehari sebelumnya, platform video populer iQiyi membatalkan semua acara pencarian bakat idola karena dinilai "tidak sehat."


Sebenarnya selebritas China lainnya telah menjadi sasaran pemerintah sebelumnya. Hanya saja saat ini jauh lebih ketat ketimbang era sebelumnya.


Beberapa komentar di media sosial China, mengatakan tindakan keras itu mengingatkan pada Revolusi Kebudayaan, satu dekade kekacauan politik dan sosial antara 1966 dan 1976 dimana seni dan budaya dibatasi demi mempromosikan propaganda partai.


Partai Komunis yang memandang budaya populer sebagai medan pertempuran ideologis utama, telah lama menjaga ketat sektor hiburan dengan sensor ketat. Sangat disayangkan mengingat keberadannya ikut mendorong pertumbuhan negara, mendukung film dan pertunjukan domestik yang dimaksudkan untuk membantu memenangkan publik China dari Hollywood dan produksi asing lainnya.


Di bawah kepemimpinan Xi, partai semakin terobsesi dengan kontrol ideologis dan budaya. Pesona ketenaran dan hiruk-pikuk fandom semakin dipandang sebagai pengaruh yang berbahaya dan merusak terutama bagi kaum muda. ***Winda Syarief

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved