Headlines News :
Home » » Air Mata Di Bulan Suci Ramadhan Terkait Dugaan Kejahatan Oknum Pejabat Teras KPK

Air Mata Di Bulan Suci Ramadhan Terkait Dugaan Kejahatan Oknum Pejabat Teras KPK

Written By Info Breaking News on Jumat, 14 April 2023 | 04.02

Ketua Mahkamah Agung Prof. Syarifuddin bersama Penulis yang merupakan wartawan senior hukum, Emil F Simatupang

J
akarta, Info Breaking News - Masih sedang bergejolak pemeriksaan terkait banyaknya laporan terhadap ketua KPK Firli Bahuri, membuat gelombang aksi demo dari berbagai elemen mahasiswa didepan gedung KPK, kini malah tambah menggila lagi berita mengenai diri pimpinan KPK lainnya bernama Johanis Tanak, mantan Jaksa karier yang mengggantikan posisi Lili Pinta Uli, wakil Ketua KPK yang terpaksa dipecat karena ketauan bersekongkol dengan pihak yang sedang berperkara di KPK.

Dan terhitung sepanjang Bulan suci puasa Ramadhan yang penuh ampunan ini, ternyata nyaris tidak ada lagi kata ampun terhadap sejumlah kasus nasional diatas, yang suka atau tidak, mau atau tidak, harus berani mengatakan betapa kesucian bulan Ramadhan ini sudah dikotori oleh sejumlah oknum pejabat teras, yang mustinya memberi contoh tauladan yang baik kepada masyarakat luas, nyatanya malah memberi contoh buruk yang akan dicatat dalam sejarah penegakan hukum yang disorot dunia.

Semua ini sangat bisa terjadi kepada siapapun karena rakus akan 3 hal yang sudah menjadi sumpah serapah kutukan leluhur, yang sejalan dengan ajaran Tuhan, yaitu kehancuran manusia dimuka bumi akibat gila harta, gila tahta jabatan, dan gila main wanita. 

Dan benarlah firman Tuhan dalam Kitab Injil yang lebih dulu diturunkan Allah SWT melalui Nabi Isa, yang menyebutkan : Uang adalah adalah akar segala kejahatan.

Bahkan didalam Kitab Suci Al Quran Nur Qarim yang sudah disempurnakan, secara keras langsung Allah, Tuhan Yang Maha Segalanya menyebutkan, NikmatKU yang mana lagi, yang sanggup kau dustakan hai manusia yang tak mau bersyukur akan kasih kemurahanKU.

Padahal jika semua pihak sadar, betapa hebohnya saat kasus wakil ketua KPK Pinta Uli Siregar itu yang membuatnya harus dicopot dari derajat tingginya, sebagai satu satunya wanita pemimpin dilembaga anti rasuah, mustinyalah orang yang menggantikannya haruslah yang terbaik, bukan malah yang lebih parah seiring parahnya kejahatan terselubung ditubuh KPK yang kini mulai terkuak lebar. 

Dan sehingga patutlah serasa menjadi percuma dan sia sia saja para koruptor ditangkapi, tapi nyatanya koruptor koruptor baru terus tumbuh subur diberbagai lapisan yang ada, karena banyaknya prilaku dan modus kejahatan diotak para oknum pejabat teras yang dibungkus oleh narasi, image, dan jubah kebesarannya, padahal didalam pikirannya tersimpan banyak kesarakahan yang amat sangat jahat, bahkan mampu membohongi manusia dan Allah. 

Jika sudah demikian, maka lihatlah bentuk bentuk kerusakan dan kehancuran yang terjadi sebagai azab yang ada dimuka bumi, sebelum azab yang sesungguhnya di Neraka Jahanam nanti.

Padahal penulis yang banyak ikut berkecimpung dilapangan, melihat dan merasakan bahwa hampir tidak ada ruang garasi mobil yang ditangkapi KPK itu yang tidak penuh dengan sejumlah mobil mewah, begitu juga halnya, nyaris tidak ada dijumpai gembel yang susah dan menderita makan yang ditangkapi itu, tetapi justru mereka yang tertangkap tangan OTT, atau yang memang dikondisikan belum ditangkap karena ada banyak kepentingan para bangsat berdasi yang selalu bertopengkan tameng, jabatan, titel pendidikan dan kedekatan dengan orang hebat dan lainnya, umumnya semua fasilitas hidupnya sudah ditanggung oleh negara, bahkan dari mulai gaji supirnya dan listriknya rumahnya dan gaji tukang kebun nya pun sudah menjadi beban yang ditanggung oleh negara, tapi tetap saja semakin ganas dan serakah akan ketiga TA diatas, harta , tahta, dan wanita.

Hingga berita ini diturunkan dan langsung dikutip oleh sejumlah media dunia, Indonesia belum pernah menghukum mati penjahat korupsinya, dan sangat berbeda dengan negara maju lainnya, seperti Singapura, Arab Saudi, Korea dan Jepang serta sejumlah negara maju lainnya yang sudah banyak menghukum mati para penjahat koruptor.

Baru cuma seorang Akiel Muchtar, eks ketua Mahkamah Konstitusi yang dihukum seumur hidup, karena korupsi padahal ketua lembaga hukum. Sehingga sangat perlu rasanya kedepan haruslah mutlak dilakukan hukuman mati bagi para penegak hukum yang melakukan kejahatan korupsi, karena sangat jelas korupsi merupakan salah satu kejahatan yang menghancurkan dan membuat rakyat bertambah menderita, semakin susah mencari kebutuhan hidup yang terus semakin mahal. Apalagi jika itu dilakukan oleh seorang pejabat teras dan pejabat lembaga tinggi hukum. Sama halnya Tuhan lebih memberi azab hukuman beratnya kepada para penipu agama yang adalah ahli agama, ketimbang kepada orang kecil yang memang belum mengerti agama dan ajaran NYA. Harus beda, dan itulah keadilan yang hakiki.

Oleh karena itu siapapun termasuk Presiden dan wakilnya, memang bolehlah merasa bangga karena memang banyak membangun infra struktur untuk rakyat, tapi soal kejahatan korupsi yang membuat rakyat sangat menderita, hingga kini masih gagal total, dan hal itu adalah merupakan pertanggung jawaban spesial kelak kepada Allah yang tadinya sempat memberi kepercayaan untukmu, tapi gagal dan gagal terus, karena sesungguhnya terlalu banyak mendengarkan bisikan yang tidak sejalan dengan bisikan Allah, Tuhan yang begitu dasyat mengangkatmu dari bawah hingga tinggi derajat kemuliaanmu dimata manusia rakyat Indonesia, yang sejatinya sangat dipilih Tuhan sebagai mahluk diatas bumi yang paling subur dan penuh sumber daya alam yang tiada bandingnya dibanding belahan dunia manapun ciptaan NYA, tapi terlalu banyak para pemimoin berpura pura saja  nanti baru tau dan baru sadar padahal apapun didalam hati dan pikiranmu itu mampu dipahami oleh Sang Kholik yang sering kali kita dustai nikmat NYA. 

Ampunilah kami ya Allah, agar kelak jika saat nya ajal menjemput, kami tidak Engkau jumpai didalam kejahatan yang sangat Kau murkai.

Dan biarlah kami saling mengingatkan, betapa sesungguhnya hidup ini hanyalah sementara belaka, bahkan terkadang tanpa harus sempat dirawat dirumah sakit, banyak yang kehilangan nyawa, dan saat masuk kedalam liang kubur, lalu dimakan ulat membusuk, jangan lah keluarga yang ditinggalkan masih menjadi cibiran dan hinaan banyak kaum, hanya karena sampai menjelang ajalpun belum Engkau dapati pertobatan kami.

Ya Allah berilah ampunan dan lindungan setiap insan yang membaca tulisan hamba yang tidak ada apa apanya ini, karena sungguh hambapun sangat hina dan penuh berlumur dosa, karena hamba pun tau bahwa sejatinya, pertobatan itulah bentuk mukjijat yang nyata yang Engkau sukai.*** Emil F Simatupang

Dapatkan berita menarik lainnya yang aktual dan paling disukai, hanya tinggal Klik, pada kolom Beranda. Gratis dan sangat Ikhlas untuk dibagikan buat semua umat manusia yang mau berubah dan sukses kedepan.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved