Headlines News :
Home » » Kapolri: Pemilu 2024 Jangan Lagi Ada Cebong Kampret

Kapolri: Pemilu 2024 Jangan Lagi Ada Cebong Kampret

Written By Info Breaking News on Kamis, 22 Juni 2023 | 11.33

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo

Jakarta, Info Breaking News
- Belajar dari traumatik anak bangsa di masa lalu saat maraknya aksi demo berjilid jilid dan kini memasuki masa Pemilu, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo berharap tidak ada polarisasi dalam masyarakat seperti yang terjadi pada tahun 2019 silam.

Ia juga mengingatkan jajarannya untuk menjaga stabilitas keamanan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama Pemilu 2024.


Menurutnya, sebelum pelaksanaan Pemilu 2019, Indonesia menjadi negara dengan polarisasi paling rendah di Asia Tenggara. Tetapi, usai Pemilu polarisasi masih kental dirasakan di tengah masyarakat. Contohnya, keberadaan kelompok-kelompok tertentu yang muncul dengan istilah kampret, kadrun hingga cebong.


"Mungkin kalau rekan-rekan melihat di medsos ada cebong, ada kampret, ada kadrun. Terus, sekarang apa lagi? Jadi itu terus terjadi di grassroot. Mungkin di elite itu segera mudah, hari ini berantem, besok salaman, rangkul-rangkulan, tapi di bawah tidak," katanya saat menghadiri Upacara Wisuda STIK Tahun 2023 yang digelar pada Rabu (21/6/2023).


Hal tersebut, kata Listyo Sigit, membuat nilai-nilai positif di masyarakat mulai luntur. Padahal, masyarakat Indonesia terkenal ramah, persaudaraannya tinggi, menghormati kebergaman, menjaga keberagaman, serta menjaga persatuan dan kesatuan. 


“Di Pemilu 2024 ini, saya harapkan yang terjadi di tahun 2019 bisa kita tekan," tuturnya.


Kapolri juga menegaskan Presiden Jokowi selalu mengingatkan agar semua pihak siap melaksanakan pemilu serentak tahun 2024. Apalagi, saat ini provinsi di Tanah Air sudah resmi bertanbah menjadi 38. 


"Jumlah pemilihnya juga bertambah, parpolnya juga bertambah sehingga tentunya ini menjadi tugas berat," katanya. 


Lebih lanjut, Listyo menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempersiapkan petugas yang sehat selama pelaksanaan Pemilu 2024. Pasalnya, pada Pemilu 2019 terhitung ada 5.175 petugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang sakit dan 894 yang meninggal dunia. Jumlah itu juga termasuk anggota Polri. 


"Karena pada saat petugas ada masalah, tahapan dilaksanakan, maka kecenderungan terjadi kecurangan akan muncul. Apalagi, kalau saksi yang dibutuhkan tidak ada di wilayah-wilayah terpencil," ungkap mantan Kabareskrim itu.


Diketahui, pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) akan diadakan secara serentak pada 14 Februari 2024 mendatang. Sedangkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) bakal digelar serentak pada tanggal 27 November 2024. *** Emil F Simatupang


Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved