Headlines News :
Home » » Bongkar Praktik Bullying, Menkes: Calon Dokter Spesialis Diperlakukan Layaknya Pembantu

Bongkar Praktik Bullying, Menkes: Calon Dokter Spesialis Diperlakukan Layaknya Pembantu

Written By Info Breaking News on Jumat, 21 Juli 2023 | 05.48

Menkes Budi Gunadi Sadikin

Jakarta, Info Breaking News
- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap praktik perundungan terhadap peserta didik program dokter spesialis di Indonesia. 

Menurut Budi, banyak junior yang dipaksa melakukan tugas-tugas berat layaknya pembantu. 


“Contoh-contoh yang sering saya dengar, nomor satu adalah kelompok di mana peserta didik ini digunakan sebagai asisten, sekretaris, atau pembantu pribadi," kata Menkes Budi dalam konferensi pers "Memutus Praktik Perundungan Pada Program Spesialis Kedokteran" yang ditayangkan di kanal Youtube Kemenkes, Kamis (20/7/2023).


Budi juga menyebut peserta didik baru dipaksa membayar dan melakukan tugas-tugas seperti mengantar laundry para senior. Jika perintah tidak penuhi, maka para senior tidak segan-segan mencaci maki mereka.


Ada pula kelompok yang memperlakukan peserta didik sebagai pekerja pribadi. Para junior dipaksa mengerjakan tugas-tugas seniornya, seperti jurnal dan penelitian, yang tidak memiliki hubungan dengan spesialisasi yang mereka inginkan.


"Junior yang seharusnya belajar untuk memperdalam spesialisasi yang diinginkan malah disuruh menjadi asisten pribadi menyelesaikan tugas-tugas seniornya yang tidak ada hubungannya sama spesialisasi dia," tuturnya.


Lebih lanjut, Budi mengatakan, banyak peserta didik yang diminta untuk mengumpulkan dana hingga ratusan juta rupiah untuk memenuhi kepentingan para senior.


"Pokoknya macam-macam bisa digunakan untuk menyediakan rumah untuk kumpul-kumpul dengan senior, ada kontraknya setahun seharga Rp 50 juta yang harus dibagi dengan juniornya. Atau ini adalah praktik di mana peserta didik harus mengeluarkan uang sendiri untuk membeli makanan di luar karena makanan di rumah sakit tidak enak, sehingga setiap malam harus mengeluarkan Rp 5-10 juta," ungkap Budi.


Praktik perundungan tersebut kini menjadi perhatian serius bagi Kementerian Kesehatan. Budi memastikan pihaknya akan segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah demi menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan adil bagi para peserta didik di program dokter spesialis di Indonesia. ***Winda Syarief


Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved