KPK Pelototi Harta Kekayaan Pejabat Pajak dan Bea Cukai

Pahala Nainggolan

Jakarta, Info Breaking News - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menduga ada banyak oknum pejabat nakal di Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Untuk mendalami dugaan tersebut, tim Direktorat Pencegahan dan Monitoring KPK pun memeriksa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik sejumlah pejabat pajak dan bea cukai.

Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menyampaikan pihaknya sejauh ini telah memeriksa laporan hasil kekayaan dari 19 pegawai bea cukai dan 6 pegawai ditjen pajak.

"Ini kayaknya pajak sama bea cukai ini multi player-nya besar, jadi kita secara khusus sekarang. Waktu itu kan 6 orang, tapi atas informasi lain sekarang sudah 19 orang bea cukai dan 6 orang pajak," ucap Pahala saat dimintai keterangan, Jumat (29/9/2023).

Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai dinilai rentan jadi ladang korupsi terkait sejumlah urusan atau kepentingan. Menurut Pahala, jika hal ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin akan menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi keuangan negara.

"Karena kalau orang bea cukai memberi masuk barang, jadi misalnya suap 10 perak, negara mungkin ruginya 100 perak, kan selalu begitu. Nah pajak juga sama," jelasnya.

Meski begitu, Pahala masih enggan membongkar identitas pihak-pihak mana yang harta kekayaannya diperiksa. Termasuk, hasil dari pemeriksaan harta kekayaan tersebut.

"Hasilnya nanti akan kita update," tegasnya.

Pemeriksaan harta kekayaan yang dilakukan KPK ini diyakini menjadi terobosan dalam mengungkap aksi tindak pidana korupsi. 

Sebelumnya sudah ada beberapa pejabat yang diciduk KPK karena memiliki harta kekayaan yang tak wajar. Sebagian di antaranya, yakni mantan pejabat Pajak Rafael Alun, mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Purnomo, dan mantan Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto. ***Armen Foster

Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.