Dr. Theresia
Sepaku, Info Breaking News - Kawasan yang kini menjadi pusat perhatian nasional sebagai lokasi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, terus berkembang, tak hanya secara fisik tetapi juga sosial-ekonomi. Di tengah geliat pembangunan itu, muncul sosok inspiratif: Dr. Thresia, perempuan tangguh berdarah Dayak Tunjung dan Benuaq, yang kini dikenal sebagai pelopor kuliner lokal di IKN.
Lahir di Kutai Barat, besar di Samarinda, dan kini menetap di jantung Nusantara, Thresia membawa semangat daerah ke panggung nasional melalui dunia kuliner. Ia adalah pendiri sekaligus pengelola Rumah Makan dan Catering Respore, usaha kuliner yang kini menjadi andalan dalam berbagai kegiatan kenegaraan dan proyek pembangunan di IKN.
“Saya berada di IKN bukan sekadar tinggal, tapi harus berperan aktif dalam membangunnya. Salah satunya dengan melayani kebutuhan katering kolega-kolega dari BUMN, instansi pemerintah, hingga para pekerja proyek,” ujar Thresia penuh keyakinan.
Catering Andalan Istana
Respore bukan usaha biasa. Di tengah persaingan ketat di sektor kuliner, bisnis Thresia justru semakin dipercaya. Dalam setiap kegiatan besar di kawasan Istana Presiden IKN, Respore kerap mendapat pesanan besar—mencapai 1.000 hingga 3.000 kotak konsumsi per hari.
“Karyawan saya berasal dari berbagai suku dan agama. Tapi kami di sini bersatu, saling menghormati, dan bersama-sama membangun IKN lewat kerja keras,” jelasnya.
Perempuan Dayak yang Menginspirasi
Kesuksesan Thresia tidak hanya mengangkat namanya, tapi juga menjadi kebanggaan masyarakat adat Dayak, terutama kaum perempuan. Dalam budaya Dayak yang menjunjung tinggi gotong royong dan tanggung jawab sosial, Thresia hadir sebagai figur perempuan Dayak modern: berpendidikan, mandiri, dan tetap berakar pada budaya.
“Saya ingin menunjukkan bahwa perempuan Dayak bisa menjadi pemimpin, pelaku usaha, pencipta lapangan kerja bagi warga sekitar, dan mitra strategis dalam pembangunan nasional—khususnya di tanah sendiri,” ungkapnya.
Dengan memadukan resep keluarga dari Kutai Barat dan inovasi kuliner modern, ia menyajikan menu khas seperti ikan bakar sambal rimbang, sayur Dayak, dan berbagai lauk lokal yang menggugah selera, dari tamu asal Jakarta hingga mancanegara.
Memperkenalkan Budaya Lewat Rasa
Respore tak hanya menyajikan makanan, tetapi juga menghadirkan identitas budaya. Setiap hidangan adalah jembatan antara masa lalu dan masa depan, memperkenalkan kekayaan kuliner Dayak ke panggung nasional.
“Banyak yang belum tahu bahwa Dayak punya makanan luar biasa. Di sini, saya ingin memperkenalkannya dengan cara yang profesional, bersih, dan elegan,” ujar Thresia.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !